Dalam menjalankan tugas sebagai aparatur salah satu instansi vertikal DJP yang berada di wilayah Kabupaten Purwakarta, di antaranya adalah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satu kebutuhan dan keharusan kerjasama itu adalah dengan pihak Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Alhamdulillah, selama ini kerjasama dan dukungan dari Bupati Purwakarta (Bapak Dedi Mulyadi) beserta seluruh jajarannya begitu sangat besar dan membantu.
Karenanya bolak-balik di sekitar komplek pendopo kabupaten Purwakarta menjadi suatu hal yang biasa. Namun saat beberapa waktu tidak kesana, ada suasana yang berbeda di pendopo kabupaten.
Kini di sana terdapat sebuah taman yang cantik dihiasi berbagai bunga dengan suara jatuhnya air yang dimuntahkan oleh air mancur. Tempat itu dinamai Bale maya datar.
Bale maya datar itu dulu di sebutnya alun-alun kian santang. Lantas kenapa berganti namanya?
Konon perubahan ini disimbolkan sebagai suatu bentuk perubahan pola berfikir masyarakat. Kenapa? Bale maya datar ini sebutan bagi alun-alun, taman saat zaman kerajaan Pakuan Pajajaran. Arti dari bale maya datar itu, bale berarti taman, maya berarti tinggi, datar berarti rata. Maksud dan makna dari nama ini adalah, taman yang menjadi tempat berkumpulnya rakyat dengan pemimpinya duduk bersama rata tanpa ada pembeda. Bahwa pemimpin dengan rakyatnya itu harus berkumpul untuk berinteraksi tanpa ada pembeda melainkan rata sejajar. Sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa pemimpin itu selalu menang karena kekuasaannya dan anggapan pemimpin yang tidak mau melihat kebawah.
Itulah sekelumit tentang Bale maya datar Purwakarta dari berbagai tulisan yang pernah dibaca. Semoga saja, hal ini bukan sekedar simbol, bukan pula sekedar keinginan dan harapan. Namun menjadi komitmen yang harus diperjuangkan dalam kehidupan nyata.
Tak ingin membuang kesempatan, sejenak menikmati keindahan Bale maya datar di sela-sela tugas koordinasi dengan Pemda Purwakarta.
Ibu Dessy Eka Putri, bapak Kusno Kuntoaji, dan saya sendiri, Sardana, seusai bertemu Wakil Bupati, bapak Dadan Koswara, dan Sekretaris Daerah, bapak Fadil Karsoma.
Sardana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar