Ramadhan telah meninggalkan kita. Sebagaimana
disunnahkan untuk menyambut kedatangannya dengan gembira, berarti dengan
kepergiannya pantaslah kita untuk bersedih. Hari Raya Iedul Fitri seharusnya
menjadi puncak kesyukuran karena kita telah memanfaatkan momen penting sebulan
penuh meraih keutamaan demi keutamaan aktifitas ibadah Ramadhan. Tak terasa
ternyata bulan penuh keutamaan itu telah berlalu, dapatkah kita masih bisa
melihat bekas-bekasnya ada dalam diri kita ? Dan sudahkah pantas kita
mengakhirinya dengan ungkapan syukur yang sebenar-benarnya ? Membesarkan Allah
dengan seruan kalimah Takbir karena kita merasa puas setelah selama sebulan
penuh bersama Ramadhan.
Dalam sebuah hadits
Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wasallam pernah mengungkapkan bahwa jika kita
mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, maka akan menginginkan sepanjang tahun itu
adalah Ramadhan.
لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا (فِي ) رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي
أَنْ يَكُوْنَ السَّنَةُ كٌلَّهَا
"Sekiranya manusia mengetahui apa yang ada pada buan Ramadhân, niscaya semua umatku berharap agar Ramadhân itu sepanjang tahun"
Esensi Ramadhan itu adalah anugerah dari Allah
kepada orang yang beriman, dan ia identik dengan pemberian bonus sebulan penuh
untuk kita nikmati. Urusan di dalamnya yang dominan adalah berkaitan dengan pemanfaatan
seluruh potensi yang dimiliki manusia yang dikerahkan untuk beribadah kepada
Allah. Karena pada bulan Ramadhan seluruh aktifitas kebaikan akan Allah nilai
dengan balasan pahala berlipat-lipat sampai tak dapat manusia menghitungnya.
Tidak hanya iming-iming pahala atas kebaikan, namun sekaligus berbagai
aktifitas training Ramadhan yang dapat dilakukan diberikan tuntunannya oleh
Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Tak perlu repot-repot mencarinya,
yang diperlukan adalah kemauan untuk melakukan aktifitas yang bisa jadi hanya
ada pada Ramadhan yang menjadi ciri keutamaan bulan ini.
Maka bagi yang menginginkan berlangsungnya Ramadhan sepanjang tahun, ketahuilah tidak ada keutamaan Ramadhan itu di bulan-bulan yang lainnya. Namun bukan berarti bahwa seusainya bulan Ramdhan, maka usai pula aktifitas ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramdhan. Bukankah Ramadhan adalah bulan pendidikan dan pelatihan? Seyogyanya praktek-praktek yang dilakukan selama masa pendidikan itu diterapkan selepas kita meninggalkan masa pembelajaran tersebut. Sehingga memberikan dampak positif bagi peserta didik. Keinginan untuk menjadikan sepanjang tahun seperti Ramadhan adalah meneruskan beraktifitas kebaikan di sepanjang tahun dengan semangat Ramadhan.
Maka menjaga spirit Ramadhan di luar bulan
Ramadhan harus dijaga jangan sampai pudar. Beberapa langkah yang dapat menjaga
semangat Ramadhan agar terus tumbuh dalam diri kita diantaranya:
1. Hadirkan
kerinduan abadi cita-cita sebagai penghuni surga
2. Hadirkan
kecemasan abadi terhadap neraka
3. Berinterkasi
dengan orang-orang yang soleh
4. Buat
target dan program peningkatan ibadah
5. Ingatlah akan
kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar