Ketika membaca salah satu tulisan seorang motivator, saya terhentak, betapa bahwa sumber kegagalan perjalanan hidup seseorang adalah kegagalannya menghalau perasaan negatif yang ada pada dirinya.
Beliau menungkapkan berbagai keadaan, perasaan, prasangka yang harus diwaspadai, karena bila keadaan itu dibiarkan hingga memiliki kekuatan dan jadi jangkar kehidupannya, mungkin saja itu akan menjadi penghalang untuk melangkah di masa depan.
1. Saya tidak mungkin melakukannya
Tidak perlu mengkerdilkan akan kemampuan diri. Percayalah, sebagai manusia yang memiliki keyakinan akan adanya sang Pencipta, tentu akan kekuatan lain di luar dirinya yang akan membatu dalam setiap yang dikerjakannya.
2. Saya tidak punya bakat
"Pintar memang bisa dipelajari, tapi bintang dilahirkan". Ada beberapa orang dianugerahi dengan talenta yang luar biasa. Namun demikian bukan berarti orang lain tidak memiliki bakat. Tidak sedikit orang berhasil walau hanya memiliki satu atau dua talenta saja. Sebaliknya banyak orang gagal dan terbuang padahal memiliki multi talenta.
Sikap, perilaku, dan perkataan justru lebih menentukan bagaimana seseorang bisa diterima dan dihargai oleh lingkungannya. Sebagian orang lebih memprioritaskan "orang-orang biasa" yang santun, tekun, dan lemah lembut daripada mereka yang berbakat, tetapi memiliki sikap dan perkataan yang kasar atau tidak mengenakan.
3. Saya cuma lulusan SD
Pendidikan bukan penentu utama keberhasilan seseorang. Memang, mereka yang berpendidikan tinggi akan lebih berpeluang berhasil daripada yang berpendidikan rendah (maaf). Tetapi bukan berarti lulusan SD tidak bisa berhasil. Ada perusahaan yang memiliki karyawan berpendidikan tinggi setingkat sarjana, tetapi ternyata pemiliknya berpendidikan SD.
4. Lingkungan saya tidak mendukung
Banyak orang-orang hebat lahir dari keadaan yang tidak mendukung. Banyak tulisan dan lagu hebat diciptakan di saat penciptanya sedang di penjara. Banyak orang kaya berasal dari keluarga miskin. Banyak ilmuan yang dulunya dianggap anak bodoh, bahkan Thomas A Edison pernah ditolak masuk SD karena dianggap idiot. Saat keadaan berkecamuk karena perang dan menjadi pengungsi, justru Albert Einstein dinibatkan jadi doktor dan guru besar. Bukan Karno, bukan sarjana politik, beliau adalah seorang insinyur, dalam keadaan terbuang di Bengkulu, beliau malah merancang beberapa rumah dan merenovasi masjid jami' di tengah kota. Tom Cruise, dia seorang disleksia ayng susah membedakan huruf 'b' dan 'd'. Jadi apaun keadaan lingkungannya akan bisa membuat seseorang berhasil atau gagal, tergantung sudut bagaimana memandangnya.
5. Masa lalu saya hancur
Kisah Opah Winfrey akan memberikan jawaban akan kegalauan di masa lalu. Orang tuanya bercerai, dia pernah diperkosa oleh saudara sepupunya. Tiap orang tahu, mengatasi problem masa lalu memang rumit. Masa lalulah yang membentuk diri dan menentukan bagaimana sikap dan sifat seorang manusia. Tetapi itu hanya rekaman peristiwa masa lampau, laksana film, bisa diputar untuk introspeksi dan motivasi, atau sekedar untuk 'hobi' mengisi waktu luang.
Lantas mengapa harus tetap bersandar pada sesuatu yang itdak bisa diubah. Lebih baik jadi sutradara untuk film baru yang adegannya bisa kita ubah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kita.. ya itulah masa depan.
6. Saya tidak punya kesempatan
Semua orang memiliki waktu yang sama.. 24 jam sehari. 7 hari sepekan.Kenapa hasilnya berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya? Ya, karena setiap orang menggunakan kesempatannya berbeda-beda dengan caranya masing-masing. Ada lingkungan yang kondusif untuk maju, tapi memang ada lingkungan yang destrukstif bagi pengembangan dirinya. Namun yang pasti setiap orang memiliki keempatan.
7. Saya kurang beruntung
Keberuntungan memang bukan hal yang statis, ia tidak datang begitu saja kepada setiap orang. Maka bila keberuntungan tak juga kunjung menghampiri kita. Saatnya kita meminta kepad Sang Pemberi Anugerah. Ya, berdoa bagian dari kebutuhan hidup sebagai bentuk pengakuan bahwa ada Dzat yang serba maha dalam hidup ini.
8. Saya takut sakit hati lagi
Dalam hidup akan berpasang-pasngan, jika ada pertemuan berarti ada perpisahan. Bila ada yang memperoleh berarti harus siap untuk kehilangan. Kalau ada saat berbahagia tentu akan suatu saat bersedih. Jadi kenapa harus takut dengan sakit hati? Sakit hati adalah bagian penting dalam proses kehidupan. Hati yang bijaksana adalah hati banyak memiliki bekas luka.
9. Saya khawatir jika hasilnya mengecewakan
Tidak satu orang pun yang tak penah mengecawakan orang-orang di sekitarnya. Tidak mungkin memiliki banyak teman tanpa memiliki sedikit musuh. Tidak seorang karyawanpun yang tidak pernah sekalipun tidak mengecewakan atasannya. Yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan jika ternyata telah mengecawakan orang lain.
10. Saya takut salah
Nobody perfect! That's all. Orang yang takut salah dan takut gagal justru seringkali lebih banyak melakukan kesalahan. Tidak ada percobaan ilmiah yang tidak pernah gagal. Tidak ada pengusaha sukses yang tidak pernah gagal, tidak ada peruntungan tenar yang tidak pernah mengalami kerugian, tidak ada aktivis yang tak pernah teraniaya, tidak ada tokoh politik yang tak pernah dikritik, dan tak ada selebritis terkenal yang tak pernah dicacimaki. Ya, salah adalah sesuatu yang membuat imunitas bagi seseorang, mereka yang tahan menghadapi kesalahan yang pernah dibuat dan tidak pernah behenti berusaha.. merakalah yang berhasil.
Sardana
ditulis dari ceritainspirasi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar