Sentani
itu… salah satu gerbang menuju propinsi
Papua
Sentani
itu… nama sebuah bandara
Sentani
itu… salah satu danau besar di Papua
Dibalik itu semua ada banyak
pesona keindahan yang dapat saksikan di sekitar Sentani. Tanah Papua memiliki
banyak spot-spot cantik baik yang ada di pegunungan maupun di pesisir
pantainya. Jangankan mengeksplor seluruh Papua, satu bagian kecil saja
keindahannya udah berlimpah. Bagian kecil itu adalah Sentani.
Jarak dari kota Jayapura ke
kota Sentani sekitar 30-an km, bisa ditempuh dalam waktu tak lebih dari satu
jam. Setelah melewati bandara Sentani akan ada pertigaan, pilihlah jalur kiri ke
arah Sarmi. Dari satu kita akan disuguhkan jalanan yang tak begitu besar namun cukup untuk dua
kendaraan saling berpapasan. Kondisi jalannya berkelak-kelok dan variasi tanjakan
serta turunan, memang ada beberapa bagian jalan saat itu dalam kondisi rusak
sehingga tidak disarankan kalau menggunakan kendaraan jenis sedan. Hal yang
membuat mata ini terus terjaga adalah pemandangan alam sepanjang perjalanan
yang begitu indah. Di sisi kiri ada hamparan danau Sentani yang begitu luas
dengan pulau-pulau kecil di tengahnya, sedangkan disisi kanan pemandangan
gunung batu kapur serta pepohonan yang rindang. Rasanya rugi bila keindahan
dilewatkan begitu saja tanpa diabadikan.
Setelah melewati pinggiran
danau Sentani, kini pemandangan berikutnya baik sisi kiri maupun kanan adalah
pepohonan hutan, jalanannya sepi hanya beberapa perkampungan yang ditemui
dengan jarak yang relatif jauh dari satu kampung ke kampung lainnya. Pastikan bahan bakar kendaraan sudah penuh terisi pemuh karena tidak terdapat SPBU di jalur ini.
Memasuki daerah Baim ada pertigaan,
jalur kiri kea rah Genyem, Nimbokrang,
dan Sarmi sedangkan jalur lurus menuju Kali Biru, Berap, dan Demta. Destinasi
kali ini adalah Kali Biru, maka kemudi diarahkan lurus ke arah utara menuju
titik tujuan Kali Biru. Setelah berjalan hampir dua jam atau sekitar hampir 60-an
km dari kota Sentani akhirnya sampailah di tempat tujuan yaitu Kali Biru.
Sesuai namanya Kali Biru,
air yang mengalirnya pun warnanya memang biru dan bersih. Kalaupun ada kotoran
itu hanyalah daun-daun yang telah rontok dari pepohonan di sekitar sungai. Ada
papan untuk melompat bagi yang hendak mengasah adrenalinnya untuk menjeburkan
diri di derasnya aliran kali biru. Anak-anak penduduk asli sekitar tempat itu
tampak asyik menyaksikan para pengunjung yang melompat atau sekedar berenang
atau berendam dalam dinginnya air kali biru. Tiba-tiba mereka saling dorong dan
menceburkan ke dalam kali dan berenang dengan enjoy-nya. Wuih anak sekecil itu
udah berani lompat dari ketinggian jebur dan berenang di kali yang lumayan
dalam. Saya aja untuk berani melompat butuh waktu berfikir lama dan dorongan
maupun dukungan banyak pihak. Hehehe… maklum inget umur.. hehe.