Pada tulisan terdahulu telah disampaikan 3 hukum kepemimpinan yang diterjemah dari ringkasan “The 21 Irrefutable Laws of Leadership, Follow Them and People Will Follow You” karya John C. Maxwell bagian 1.
Dalam tulisan ini disampaikan hukum kepemimpinan keempat sampai kedelapan.
Monggo dibaca......
Keempat
: Hukum Navigasi (The Law of Navigation)
Setiap orang dapat mengemudikan kapal,
namun dibutuhkan pemimpin untuk menentukan arah. Pemimpin adalah seorang yang
mengatur kendali arah ke mana mereka dan pengikutnya akan berjalan. Pemimpin
perlu mengetahui seluruh perjalanan sebelum mereka meninggalkan dermaga. Mereke
harus memiliki visi untuk sampai tujuan, mereka mengerti apa yang harus
dipersiapkan untuk sampai ke sana,mengetahu harus membawa siapa untuk menjadi
suskses, dan mengetahui rintangan sebelum rintangan itu terjadi.
Navigator yang baik belajar pada pengalaman masa lalu. Keberhasilan mengajarkan bahwa
anda mampu melakukan sesuatu dan memberikan kepercayaan diri, sedangkan kegagalan member pelajaran yang lebih besar. Kegagalan mengungkapkan asumsi yang salah, kelemahan
karakter, kesalahan penilaian, dan
metode kerja yang buruk.
Navigator yang baik akan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.
Mereka menyadari bahwa tidak memiliki
semua jawaban. Mereka mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber.
Ada empat pedoman untuk menambah nilai, yaitu:
- pertama, para pemimpin menambahkan nilai-nilai kepada orang lain ketika mereka benar-benar menghargai orang lain. Para pemimpin yang baik percaya pada orang lain sebelum orang lain mempercayai mereka, dan melayani orang lain sebelum mereka dilayani.
- kedua, pemimpin menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka membuat diri mereka lebih berharga bagi orang lain. Penambahan nilai kepada orang lain tergantung pada sesuatu yang bernilai tambah, seperti keterampilan, kebijaksanaan, peluang, dan wawasan.
- ketiga, pemimpin menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka tahu dan berhubungan dengan apa yang nilai orang lain. Para pemimpin yang baik akan mendengarkan, mempelajari, dan kemudian memimpin.
- keempat, mereka menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka melakukan hal-hal dengan nilai-nilai religius. Tuhan menginginkan agar kita memperlakukan dengan hormat untuk menjangkau mereka dan melayani mereka. Standar yang dapat mempengaruhi segala sesuatu seorang pemimpin yang baik.
Navigator yang baik juga
memastikan bahwa kesimpulan mereka berdasarkan keyakinan dan fakta. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mengambil orang-orang mereka
sepanjang jalan. Tapi mereka juga
menghadapi kenyataan secara
realistis. Mereka
menyeimbangkan antara optimisme dan realitas.
Kelima
: Hukum Penambahan (The Law of Addition)
Pemimpin menambah nilai dengan melayani orang lain. Kepemimpinan adalah tentang memajukan orang lain, bukan
tentang memajukan diri sendiri.
Pertanyaan penting adalah: Apakah anda membuat hal-hal yang lebih baik bagi orang-orang yang mengikuti anda? Pemimpin yang menambah nilai kepada orang lain melakukannya dengan sengaja.
Ada empat pedoman untuk menambah nilai, yaitu:
- pertama, para pemimpin menambahkan nilai-nilai kepada orang lain ketika mereka benar-benar menghargai orang lain. Para pemimpin yang baik percaya pada orang lain sebelum orang lain mempercayai mereka, dan melayani orang lain sebelum mereka dilayani.
- kedua, pemimpin menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka membuat diri mereka lebih berharga bagi orang lain. Penambahan nilai kepada orang lain tergantung pada sesuatu yang bernilai tambah, seperti keterampilan, kebijaksanaan, peluang, dan wawasan.
- ketiga, pemimpin menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka tahu dan berhubungan dengan apa yang nilai orang lain. Para pemimpin yang baik akan mendengarkan, mempelajari, dan kemudian memimpin.
- keempat, mereka menambahkan nilai kepada orang lain ketika mereka melakukan hal-hal dengan nilai-nilai religius. Tuhan menginginkan agar kita memperlakukan dengan hormat untuk menjangkau mereka dan melayani mereka. Standar yang dapat mempengaruhi segala sesuatu seorang pemimpin yang baik.
Kepercayaan merupakan landasan
kepemimpinan. Kepercayaan adalah hal paling
penting yang harus dimunculkan bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin membangun kepercayaan dengan
konsisten seperti kompetensi, hubungan, dan karakter. Orang akan memaklumi atas
kesalahan apabila jujur. Orang juga akan memberikan ruang bagi pemimpin untuk membangun hubungan dengan
orang lain. Namun orang tidak akan memaafkan dalam hal karakter.
Karakter bersifat tetap. Segala
sesuatu yang dimiliki pemimpin dapat berubah termasuk strateginya, tetapi
karakter tetap konsisten.
Karakter memberikan rasa
hormat. Dengan membuat keputusan yang tepat, mengakui kesalahan, dan menempatkan apa yang terbaik bagi pengikutnya dalam kegiatan pribadi
mereka, para pemimpin mendapatkan rasa hormat.
Ketujuh : Hukum Rasa Hormat (The law
of Respect)
Ada enam cara pemimpin mendapatkan
rasa hormat dari yang lain:
- pertama, ada pemimpin yang memiliki kemampuan kepemimpinan secara alami. Mereka yang tidak memilikinya secara alami akan bekerja keras untuk mengembangkannya
- kedua, mereka menghormati orang lain. Mereka paham bahwa kepemimpinan bersifat suka rela
- ketiga, mereka memiliki keberanian. Keberanian pemimpin diharapkan bagi para pengikutnya
- keempat, pemimpin yang sukses. Orang menghormati prestasi seseorang dan tertarik untuk meraih sukses
- kelima, pemimpin yang setia. Dalam sebuah pergeseran budaya yang terus menerus. Kesetiaan merupakan asset yang berharga
- keenam, pemimpin muncul rasa hormat dengan memberikan nilai tambah kepada orang lain.
Kedelapan : Hukum Intuisi (The
Law of Intuition)
Pemimpin mengevaluasi segala
sesuatu dengan intuisinya. Pemimpin melihat dunia dalam cara yang tidak biasa.
Mereka memiliki intuisi kepemimpinan tentang suatu informasi yang mereka
kerjakan.
Dalam berbagai situasi, pemimpin
menangkap detil dari orang lain. Mereka menyelaraskan dalam dinamika
kepemimpinan. Mereka dapat merasakan sikap orang-orang. Mereka dapat mendeteksi
kesuaian sebuah tim. Mereka tahu kapan sesuatu sedang bergejolak dan kapan saat
tenang.
Para pemimpin juga mampu membaca
kecenderungan. Kebanyakan pengikut terfokus
pada pekerjaan mereka saat ini.
Namun para pemimpin melihat beberapa tahun bahkan puluhan tahun ke depan. Mereka memiliki kemampuan untuk
melangkah dari apa
yang terjadi pada saat itu dan
melihat di mana organisasi yang dipimpinnya. Intuisinya mengatakan kepada
mereka bahwa sesuatu yang sedang terjadi, kondisi sedang berubah, dan masalah atau peluang akan
datang.
Pemimpin juga
mampu membaca orang-orang. Mereka dapat merasakan apa yang terjadi di ruangan apakah ada rasa ingin tahu, keraguan,
keengganan, antisipasi, atau pertolongan. Membaca orang barangkali
keterampilan intuitif yang paling penting bagi seorang pemimpin untuk dimiliki.
Bersambung lagi .... ke bagian 3
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 1)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 2)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian3)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 4)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 5)
Sardana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar