إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا
وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya
orang- orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami adalah Allah’ dan mereka istiqomah
pada pendirian mereka maka para malaikat akan turun kepada mereka dan
mengatakan jangan merasa takut dan jangan kamu merasa sedih, bergembiralah kamu
memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Fusilat : 30)
Istiqomah merupakan sesuatu yang sangat penting dalam keberagamaan kita, karena dengan istiqomah akan mendapatkan berbagai keutamaan. Diantara keutamaan dalam akn diraih apabila kita mampu menjaga istiqomah yaitu:
1. Amalan
yang paling dicintai Allah
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - دَخَلَ
عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا امْرَأَةٌ قَالَ مَنْ هَذِهِ . قَالَتْ فُلاَنَةُ .
تَذْكُرُ مِنْ صَلاَتِهَا . قَالَ مَهْ ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ ،
فَوَاللَّهِ لاَ يَمَلُّ اللَّهُ حَتَّى تَمَلُّوا . وَكَانَ أَحَبَّ الدِّينِ
إِلَيْهِ مَا دَامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ
Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa pada suatu
hari ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pulang ke rumah Aisyah,beliau
melihat ada seorang wanita di dekatnya. Lalu Nabi bertanya, “siapakah wanita
itu?” Aisyah menjawab,”inilah si Fulanah yang terkenal banyak melakukan
shalat.” Kemudian Nabi bersabda, “Jangan begitu! Tetapi kerjakanlah semampumu.
Demi Allah, Dia tidak bosan untuk memberikan pahala hingga kamu sendiri yang
malas beramal. Agama yang paling disukai Allah adalah yang dilakukan secara
tetap dan teratur.
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ وَقَالَ
اكْلَفُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ
Muhammad
bin Ar’arah menuturkan kepadaku. Dia berkata; Syu’bah menuturkan kepada kami
dari Sa’d bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Aisyah radhiyallahu’anha, dia
berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Amal apakah yang
paling dicintai Allah?’. Maka beliau menjawab,”Yaitu yang paling kontinyu,
meskipun hanya sedikit.” Beliau juga bersabda, “Bebanilah diri kalian dengan
amal-amal yang mampu untuk kalian kerjakan.” (HR. Bukhari
dalam Kitab ar-Riqaq)
2. Husnul
Khotimah
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa,
dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri)”. (QS. Ali Imran: 102)
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ
“Sesungguhnya
amalan itu (tergantung) dengan penutupnya.”
Kisah seorang
pembunuh yang telah membunuh 99 orang ditambah 1 nyawa seorang rahib, dalam
perjalanan taubatnya dia menemui kematian, dan akhirnya Allah memasukannya ke
dalam surga. Dia masuk surga lantaran akhir kehidupannya dihiasi dengan
semangat melakukan kebaikan. Kematian adalah kepastian yang masti misteri
kedatangannya, maka istiqamah adalah benteng untuk bisa husnul khotimah.
3. Pelaksanaan
sunah Rasulullah
عَنْ ابي عَمْرَةَ سُفْيَانَ مِنْ عَبْدِ
اللهِ قاَلَ:قًلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ قٌلْ لِي فِي اْلاِسْلاَمِ قَوْلًا لَا
اَسْاَلُكَ عَنْهُ اَحَدًا غَيْرَكَ قَالَ: قُلْ اَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
Dari abi amrah bin sufyan
ra, berkata: “ya rasullah ajarkan kepada aku tentang islam, sesuatu perkataan
yang aku tidak menanyakan lagi kepada seseorang selain engkau, nabi bersabda: ”Katakanlah, aku beriman kepada Allah kemudian
istiqomahlah!
4. Diberikan
semangat, ketenangan tanpa rasa khawatir dan sedih.
إِنَّ الَّذِينَ
قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ
يَحْزَنُونَ (١٣) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا
كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٤)
Sesungguhnya
orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap
istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih
hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan
atas apa yang telah mereka kerjakan” (QS Al-Ahqaf : 13-14)Wallahu A'lam
Sardana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar