Ketiga belas : Hukum Gambaran (The
Law of the Picture)
Orang melakukan atas apa yang
dilihatnya. Pemimpin besar harus mengkomunikasikan visi mereka tentang masa depan yang lebih baik. Ketika masa-masa
sulit dan ketidakpastian yang tinggi, pengikut memerlukan
gambaran yang jelas dari para pemimpin
mereka. Ada tiga ide
untuk diingat saat berusaha untuk
memperbaiki diri sendiri sebagai contoh:
- pertama, ingat bahwa pengikut selalu mengawasi pemimpin. Karyawan melakukan apa yang bos mereka lakukan, bukan apa yang mereka katakan
- kedua, lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar daripada melakukan apa yang benar. Tidak ada yang lebih meyakinkan daripada orang-orang yang memberikan nasihat dan menetapkan contoh yang baik
- ketiga, lakukan perbaikan diri sendiri sebelum mencoba untuk memperbaiki orang lain. Hindari godaan untuk mencoba mengubah orang lain tanpa membuat perubahan pertama pada diri sendiri
Keempat
belas: Hukum Kepercayaan (The Law of
Buy-In)
Orang mempercayai pemimpin, kemudian visi. Sayangnya,
kebanyakan pemimpin menganggap sebaliknya. Mereka meyakini jika visi-nya cukup
baik, orang otomatis akan mempercayainya. Namun orang tidak mengikuti visi.
Mereka mengikuti orang.
Pemimpin dan visi-nya selalu pergi bersama-sama dalam satu dari empat
kombinasi:
- ketika pengikut tidak suka kepada pemimpin atau visi, mereka mencari pemimpin lain
- ketika pengikut tidak suka kepada pemimpin tapi tidak suka kepada visi, mereka mencari pemimpin lain
- ketika pengikut suka kepada pemimpin tapi tidak suka kepada visi, mereka mengubah visi
- ketika pengikut suka kepada pemimpin dan visi, mereka berada di belakang keduanya.
Kelima belas: Hukum
Kemenangan (The Law of Victory)
Pemimpin menemukan suatu cara bagi tim untuk meraih
kemenangan. Ketika tekanan tiba, pemimpin besar adalah yang terbaik di antara
mereka. Dalam berbagai keadaan mereka muncul di permukaan. Pemimpin yang
terbaik merasa terdorong tampil untuk menantang dan melakukan sesuatu dalam
kewenangannya untuk meraih kemenangan bagi pengikutnya. Dalam padangan mereka:
- kepemimpinan adalah tanggungjawab
- kekalahan adalah tidak dapat diterima
- kreativitas adalah penting
-
berhenti adalah tidak mungkin
-
komitmen adalah tidak ada keraguan
-
kemenangan adalah pasti terjadi
Keenam belas : Hukum Momentum Besar (The Law of Big Mo)
Momentum adalah sahabat terbaik
seorang pemimpin. Momentum adalah suatu hal yang sering menjadi pembeda antara
kemenangan dan kekalahan. Ketika seseorang memiliki momentum, kendala muncul
kecil. Berikut ini adalah tujuh kebenaran tentang momentum yang setiap pemimpin
perlu mengetahui:
pertama, momentum
adalah pelambung besar. Itu membuat sesuatu tampak lebih besar dari
sebenarnya. Keberhasilan melambung dengan momentum. Ketika memiliki momentum
tidak khawatir tentang masalah kecil, dan banyak yang lebih besar tampaknya muncul
bekerja sendiri
kedua, momentum
membuat pemimpin nampak lebih baik. Ketika peimpin memiliki momentum,
orang-orang berfikir pemimpin itu jenius
ketiga, momentum membantu pengikut untuk bekerja melampaui kemampuan mereka yang sebenarnya. Ketika ada momentum, orang termotivasi
untuk tampil di tingkat yang
lebih tinggi
keempat, momentum lebih mudah untuk mengarahkan
daripada untuk memulai. Memulai adalah perjuangan, tetapi sekali telah bergerak maju, maka benar-benar dapat mulai untuk melakukan beberapa hal menakjubkan
kelima, momentum adalah agen kuat untuk perubahan.
Mendapat momentum yang cukup, hampir setiap jenis perubahan adalah
mungkin terjadi, karena orang ingin mendapatkan kendaraan kemengan
keenam, momentum adalah tanggungjawab pemimpin. Menciptakan momentum dibutuhkan seseorang yang memiliki
visi, dapat merakit tim yang baik, dan dapat memotivasi orang lain
ketujuh, momentum diawal dari pemimpin. Dia diawali dengan visi, gairah, antusias, menyebarkannya.
ketujuh, momentum diawal dari pemimpin. Dia diawali dengan visi, gairah, antusias, menyebarkannya.
Bersambung ke bagian terakhir (bagian 5).....
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 1)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 2)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian3)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 4)
21 Hukum Kepemimpinan Yang Tak Terbantahkan (bagian 5)
Sardana
Ketiga belas : Hukum Gambaran (The Law of the Picture)
BalasHapusOrang melakukan atas apa yang dilihatnya. Pemimpin besar harus mengkomunikasikan visi mereka tentang masa depan yang lebih baik. Ketika masa-masa sulit dan ketidakpastian yang tinggi, pengikut memerlukan gambaran yang jelas dari para pemimpin mereka. Ada tiga ide untuk diingat saat berusaha untuk memperbaiki diri sendiri sebagai contoh:
pertama, ingat bahwa pengikut selalu mengawasi pemimpin. Karyawan melakukan apa yang bos mereka lakukan, bukan apa yang mereka katakan
kedua, lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar daripada melakukan apa yang benar. Tidak ada yang lebih meyakinkan daripada orang-orang yang memberikan nasihat dan menetapkan contoh yang baik
ketiga, lakukan perbaikan diri sendiri sebelum mencoba untuk memperbaiki orang lain. Hindari godaan untuk mencoba mengubah orang lain tanpa membuat perubahan pertama pada diri sendiri
Keempat belas: Hukum Kepercayaan (The Law of Buy-In)
Orang mempercayai pemimpin, kemudian visi. Sayangnya, kebanyakan pemimpin menganggap sebaliknya. Mereka meyakini jika visi-nya cukup baik, orang otomatis akan mempercayainya. Namun orang tidak mengikuti visi. Mereka mengikuti orang.
Pemimpin dan visi-nya selalu pergi bersama-sama dalam satu dari empat kombinasi:
ketika pengikut tidak suka kepada pemimpin atau visi, mereka mencari pemimpin lain
ketika pengikut tidak suka kepada pemimpin tapi tidak suka kepada visi, mereka mencari pemimpin lain
ketika pengikut suka kepada pemimpin tapi tidak suka kepada visi, mereka mengubah visi
ketika pengikut suka kepada pemimpin dan visi, mereka berada di belakang keduanya.
Kelima belas: Hukum Kemenangan (The Law of Victory)
Pemimpin menemukan suatu cara bagi tim untuk meraih kemenangan. Ketika tekanan tiba, pemimpin besar adalah yang terbaik di antara mereka. Dalam berbagai keadaan mereka muncul di permukaan. Pemimpin yang terbaik merasa terdorong tampil untuk menantang dan melakukan sesuatu dalam kewenangannya untuk meraih kemenangan bagi pengikutnya. Dalam padangan mereka:
- kepemimpinan adalah tanggungjawab
- kekalahan adalah tidak dapat diterima
- kreativitas adalah penting
- berhenti adalah tidak mungkin
- komitmen adalah tidak ada keraguan
- kemenangan adalah pasti terjadi
Keenam belas : Hukum Momentum Besar (The Law of Big Mo)
Momentum adalah sahabat terbaik seorang pemimpin. Momentum adalah suatu hal yang sering menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Ketika seseorang memiliki momentum, kendala muncul kecil. Berikut ini adalah tujuh kebenaran tentang momentum yang setiap pemimpin perlu mengetahui:
pertama, momentum adalah pelambung besar. Itu membuat sesuatu tampak lebih besar dari sebenarnya. Keberhasilan melambung dengan momentum. Ketika memiliki momentum tidak khawatir tentang masalah kecil, dan banyak yang lebih besar tampaknya muncul bekerja sendiri
kedua, momentum membuat pemimpin nampak lebih baik. Ketika peimpin memiliki momentum, orang-orang berfikir pemimpin itu jenius
ketiga, momentum membantu pengikut untuk bekerja melampaui kemampuan mereka yang sebenarnya. Ketika ada momentum, orang termotivasi untuk tampil di tingkat yang lebih tinggi
keempat, momentum lebih mudah untuk mengarahkan daripada untuk memulai. Memulai adalah perjuangan, tetapi sekali telah bergerak maju, maka benar-benar dapat mulai untuk melakukan beberapa hal menakjubkan
kelima, momentum adalah agen kuat untuk perubahan. Mendapat momentum yang cukup, hampir setiap jenis perubahan adalah mungkin terjadi, karena orang ingin mendapatkan kendaraan kemengan
keenam, momentum adalah tanggungjawab pemimpin. Menciptakan momentum dibutuhkan seseorang yang memiliki visi, dapat merakit tim yang baik, dan dapat memotivasi orang lain
ketujuh, momentum diawal dari pemimpin. Dia diawali dengan visi, gairah, antusias, menyebarkannya.