Beberapa waktu lalu, saya menulis tentang perjalanan pergi pulang ke Balai Diklat Keuangan Cimahi. Judul tulisan itu "Gadobangkong, Stasiun Kereta dan Balai Diklat Keuangan". Pada kali ini, ingin berbagi buah tangan dari hasil diklat tersebut. Nama kegiatan diklatnya adalah "Penyamaan Materi". Judul tulisan ini, "Salam dahsyat, semoga bahagia dunia dan akhirat" merupakan salah satu oleh-oleh hasil dari kegiatan tersebut.
Singkat cerita, di hari terakhir fasilitator (pak Arjun - Junaidi Purnomo dan bu Sambas - Leonardo Sambas) memberikan tugas terakhir kepada seluruh peserta untuk mempresentasikan materi penggalian potensi pajak yang sebelumnya telah ditulis oleh masing-masing peserta, dengan menerapkan seluruh teori teknik presantasi yang telah disampaikan oleh para fasilitator. Dalam teori teknik presentasi, presenter harus menyampaikan tiga unsur yaitu GLOSS (Get attention, Link, Objective, Structure, Stimulus), TAS (Teory, Activity, Summary), dan OFF (Outcome, Feedback, Future). Keselurahan presentasi tersebut harus dipaparkan dalam waktu 7 menit. Suatu waktu yang begitu singkat, karena pada tugas penulisan makalah pada hari sebelumnya, isi materi yang ditulis cukup banyak.
Akhirnya tugas praktikpun mulai dilaksanakan, bergilir satu persatu peserta tampil setelah melalui undian. Rupanys beginilah nasibnya, saya kebagian peserta paling terakhir tampil. Dari peserta pertama sampai peserta ke-19, karena peserta ke-20 kan saya, saya perhatikan penerapan ketiga unsur tersebut. Umumnya mereka begitu dominan di GLOSS, karena ini memang hal yang paling sulit. Sulit? Ya, karena pembukaan itu harus menarik perhatian audien, tapi di saat yang sama presenter pun harus menghilangkan rasa grogi yang terkadang membelenggunya. Secara keseluruhan apa yang dilakukan peserta lain cukup variatif, hingga cukup menambah kebingungan saya harus melakukan pembukaan dengan cara apa yang menarik, gampang diingat, dan tentunya singkat.
Terinspirasi oleh salam pembuka yang dibawakan oleh para motivator, terutama Mario Teguh dengan ungkapan "Salam Super" nya. Akhirnya saya putuskan dalam Get Attention berupa salam sekaligus do'a dan mengajak seluruh peserta untuk mengucapkan hal yang sama, plus pilihan intonasi yang semangat dan cepat, agar seluruh materi dapat disampaikan. Tibalah saatnya giliran saya tampil presentasi. Setelah mengucapkan salam dan memperkenalkan nama dan asal kantor langsung ke Get Attention:
"Sebelumnya saya sampaikan 'Salam dahsyat, semoga bahagia dunia dan akhirat'. Itu adalah sebuah do'a, dan saya yakin itu bukan hanya do'a saya, tapi do'a kita semua. Karenanya, kalau saya bertanya, apa kabar hari ini?, mohon dijawab, dahsyat bahagia dunia akhirat,"
Kemudian saya pun mulai menyapa seluruh peserta, "Apa kabar hari ini?". Mereka pun dengan semangat menjawab, "Dahsyat, bahagia dunia akhirat". Saya balas atas ucapan mereka tersebut, "Aamiin Ya Robbal'Alamin"
Setelah itu barulah saya memaparkan tentang materi penggalian potensi pajak, dengan judul "Pemanfaatan Data Eksternal Untuk Penggalian Potensi Pajak Usaha Tambang Galian C"
Begitulah asal muasal motto, slogan, tagline, atau apalah istilahnya, yang rencananya sih akan saya gunakan sebagai brand positioning di saat-saat diperlukan... "Salam dahsyat, semoga bahagia dunia dan akhirat".
Kelompok JITU:
Mas Fajar Firdaus, Pak Santho Ikhsan Thoha, Saya Sardana, Pak Nur Nurkholis, dan Bu Ririn Harmirin
Foto bareng seluruh (20) peserta diklat dan dua fasilitator.
Sardana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar