Jumat, 30 Oktober 2015

Sifat Wanita Yang Mendatangkan Rezeki Bagi Suami

Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.

1. Istri yang pandai bersyukur

Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

2. Istri yang tawakal kepada Allah

Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)

Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.

3. Istri yang baik agamanya

Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.

فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.

Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.

4. Istri yang banyak beristighfar

Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12)

5. Istri yang gemar silaturahim

Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

6. Istri yang suka bersedekah

Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.

Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

7. Istri yang bertaqwa

Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)

8. Istri yang selalu mendoakan suaminya

Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.

Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)

9. Istri yang gemar shalat dhuha

Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjami rezekinya sepanjang hari.

فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

10. Istri yang taat dan melayani suaminya

Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.

Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.                  .      





Ibunda Holistic center Thibbun Nabawi



Sardana

Rabu, 28 Oktober 2015

Sekarang Saat Tepat Lakukan Revaluasi Aktiva Tetap

Dalam penjelasan Pasal 19 ayat (1) UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008, dijelaskan bahwa dalam masa di mana terdapat perkembangan harga yang mencolok (inflasi) atau perubahan kebijakan di bidang moneter (devaluasi mata uang dalam negeri) dapat terjadi kekurangserasian antara biaya dan penghasilan yang dapat mengakibatkan timbulnya beban pajak yang kurang wajar. Hal ini disebabkan karena pengukuran biaya berdasarkan historical cost, sementara pendapatan diukur dengan harga berlaku yaitu current cost.

Dalam keadaan demikian, Menteri Keuangan diberi wewenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap dan faktor penyesuaiannya (indeksasi nilai perolehan aktiva dan biaya penyusutannya), di mana yang masih berlaku sekarang adalah Peraturan Menteri Keuangan No. 79/PMK.03/2008.

Revaluasi aktiva tetap memang mempunyai manfaat bagi perusahaan, antara lain :
1. Dapat menciptakan performance of balance sheet yang lebih baik, sebagai akibat meningkatnya nilai aktiva dan modal;
2. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, karena kenaikan nilai aktiva dapat dicatat sebagai tambahan nilai saham (saham bonus);
3. Meningkatkan kepercayaan kreditur, sebagai dampak membaiknya beberapa rasio keuangan perusahaan, khususnya yang ditunjukkan olehdebt to assets ratio dan debt to equity ratio.
4. Penghematan pajak yang terjadi sebagai akibat bertambah besarnya nilai penyusutan aktiva, yang dapat memberikan penghematan pajak sebesar 25% dari nilai tambah penyusutan. Sementara keuntungan dari revaluasi aktiva hanya dikenakan pajak final sebesar 10%.

Pada Pasal 5 PMK No. 79/PMK.03/2008 mengatur bahwa atas selisih lebih penilaiab kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilak buku fiskal semula dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10%.

Tapi kalau perusahaan lakukan revaluasi aktiva tetap di tahun 2015 akan dapat tarif khusus sehingga Pajak Penghasilannya lebih rendah.

Berdasarkan PMK No. 191/PMK.010/2015 mengatur bagi Wajib Pajak yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan mendapatkan perlakuan tarif khusus apabila diajukan antara 20 Oktober 2015 s.d. 31 Desember 2016.

Berapa sih tarifnya?

Pengajuan dari 20 Oktober 2015 s.d. 31 Desember 2015 dikenakan tarif 3%.
Pengajuan dari 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016 dikenakan tarif 4%.
Pengajuan dari 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016 dikenakan tarif 6%.

Asyik kan.... ayo sambut. Segera lakukan revaluasi aktiva tetap perusahaan anda.


Sardana


Selasa, 27 Oktober 2015

Kawasan Berikat, Apaan Tuh....

Perdagangan internasional memiliki peranan sangat penting bagi perekonomian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis untuk mempertahankan kelangsungan proses pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan dambaan berbagai negara. Komponen penting pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan transaksi ekonomi internasional, khususnya volume perdagangan internasional. Potensi pengembangan produksi nasional melalui perdagangan internasional telah disadari benar oleh pengambil kebijakan di berbagai negara sehingga terjadi kompetisi untuk mencari pangsa pasar bagi produk-produk unggulan masing-masing.

Pemerintah Indonesia dalam rangka upaya meningkatkan daya saing produk ekspor di pasaran global, sehingga diperlukan antara lain peningkatan efisiensi dengan mendekatkan persediaan bahan baku bagi kebutuhan industri dalam negeri yang tepat waktu, serta tersedianya sarana promosi untuk mendukung pemasarannya, perlu diberikan kemudahan di bidang kepabeanan, cukai, perpajakan. Salah satu bentuk kemudahan tersebut adalah dengan adanya kawasan berikat.

Kawasan berikat (bonded zone) adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di dalam wilayah pabean Indonesia yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor, ekspor atau reekspor (diekspor kembali).

Berdasarkan PP No. 32 tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat, Kawasan Berikat adalah bangunan, tempat, atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabeanguna diolah atau digabungkan, yang hasilnya terutama untuk diekspor dengan mendapatkan penangguhan bea masuk dan tidak dipungut PDRI.
Fungsi kawasan berikat adalah sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Kemudahan yang diberikan dalam kawasan berikat adalah pelayanan dan pengurusan dokumen ekspor dan impor berada dalam satu atap (satu kantor).
Seluruh industri dari kawasan berikat harus ditujukan untuk kegiatan ekspor, kecuali industri tekstil dapat dipasarkan di dalam negeri hingga 15% dari seluruh hasil produksinya.
Contoh kawasan berikat yang berada di Kota Bukit Indah Purwakarta adalah kawasan berikat PT. Besland Pertiwi.

Sardana

Selasa, 13 Oktober 2015

Tetap Nikmat Walau Banyak Halangan Menghafal Al-Qur'an

Menjadi penghafal Al-Qur’an merupakan cita-cita semua Muslim, namun dalam proses menghafal Al-Qur’an seringkali ada halangan. Berikut ini adalah 8 tips menghafal Al-Qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Deden Makhyaruddin, apabila 8 tips ini dilaksanakan, maka Insya Allah akan membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 06:00 hingga jam 07:00 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah. Bukankah 1 huruf memiliki 10 pahala?? So jangan terlalu terburu buru, namun jangan juga untuk ditunda-tunda, habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’.

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN
Kondisi hati yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar” ya kan?? Sebenarnya tidak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat Al-Qur’an itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban. Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa beban jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT
Ayat-ayat yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, ayat tersebut sebenarnya masih kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi ayat tersebut adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-butu suntuk dan sumpek ketika belum hafal, berbahagialah menjadi orang yang dirindukan ayat Al-Qur’an.

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan menggunakan sendok teh tidak akan terasa nikmat karena terlalu sedikit, makan menggunakan sendok nasi (entong) akan membuat muntah karena terlalu banyak. Menghafal Al-Qur’an juga demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang-ulang, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
Misal ayat Al-Qur’an dari Surat Ar Ragman : “Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dzibaan” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan pada tips nomor 2, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah.. Akan lebih baik bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu tidak sampai 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk Al-Qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an, dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.



Sardana


Sumber: copas fb susila liberty

Selasa, 06 Oktober 2015

Di Warung Jengkol, Antara Dua Kereta Lewat

Dalam kehidupan ini diciptakan dengan berpasang-pasangan. Tatkala ada siang maka bersiaplah karena kan tiba waktu malam. Bila ada seorang lelaki, akan tentram bila didampingi seorang wanita yang sah. Ada langit, ada bumi. Ada perjumpaan, maka pastilah akan ada perpisahan.

SK Mutasi itulah yang mempertemukannya, SK Mutasi pulalah yang memisahkannya. Bagi kami sebagai pegawai DJP, setiap saat harus bersiap kemanapun ditugaskan. Bagai anak panah akan meluncur ke mana kami dilepaskan.

Di tempat baru itulah, kami harus menciptakan keadaan yang senyaman mungkin agar kerasan, sehingga dapat memberikan karya terbaik buat negeri.

Salah satu kebiasaan yang dilakukan di Purwakarta, adalah setiap jum'at pagi dari jam 6 sampe jam 7-an diisi dengan jalan santai dari kantor ke stasiun Ciganea. Jalannya lumayan terjal, walau jaraknya tidak begitu jauh dari kantor, namun cukup membuat tubuh ini berkeringat.

Selepas lewati stasiun Ciganea, untuk melepas rasa lelah, kami mampir di warung yang entah kenapa disebut warung jengkol padahal tidak ada menu berbasis jengkol. Segelas teh manis, gorengan, leupeut, plus cengeknya, begitu setia dalam kunyahan mulut kami.

Pak H Munawar, pak H. Abdul Rahman, pak Agus Supriyadi, termasuk saya sendiri adalah para loyalis kegiatan ini. Ada anggota tidak tetap yang kadang ikut yaitu pak Idat Hernawan, serta pak Yusup Abdullah yang tiba-tiba nyusul udah sampai di warung jengkol tanpa berkeringat (rupanya pak Yusup naik angkot, pantes gak keringatan).

Berbagai tema obrolan jadi pelengkap dalam setiap seruputan teh manis dan kunyahan gorengan yang disajikan ibu warung. Seputar kerja, keagamaan, keluarga, kisah hidup masing-masing adalah tema paling sering diobrolkan di sana. Obrolan santai yang jauh dari kesan serius, karena itu dimaksudkan untuk hilangkan kepenatan kerja, yang ada adalah canda riang dan gelak tawa.


Tanpa terasa dua kereta api telah berlalu di jalur rel Cikampek-Bandung yang memanjang di depan warung jengkol itu, kereta Argo Parahyangan dan Ciremai. Itu sebagai pertanda bahwa obrolan harus segera berakhir. Setelah berhitung atas jajanan dan minuman masing-masing, kami pun segera membayarnya, kemudian segera kembali menyusuri jalan Ciganea menuju kantor.

Itulah salah satu kenangan manis bersama pak H. Munawar, yang rasanya sulit dapat melakukannya lagi dengan beliau. Ya, karena 1 Oktobet 2015 lalu pak H. Munawar dimutasi sebagai Kasi Pemeriksaan KPP Pratama Serang. Sedih juga sih kehilangan mitra di masjid Jabal Khairat yang selalu menemani dalam menyambut mentari pagi dengan tilawah satu juz Al-Qur'an. Kehilangan salah satu rekan yang rutin joging pagi keliling kantor. Namun juga turut berbahagia, karena kantor barunya dekat dengan home base, yang sudah sekian lama dinantikannya. Harapannya pak H. Munawar semoga di tempat baru nanti senantiasa diberikan kesehatan, terus berprestasi, sukses berkarya, dan penuh keberkahan hidup. Maafkan saya pribadi bila dalam pergaulan banyak kesalahan.
Sekali lagi berkah selalu buat pak H. Munawar di tempat baru.


Sardana

Sabtu, 03 Oktober 2015

Jadwal Satu Arah Ciawi Puncak

Bagi anda yang akan bepergian melewati jalur Puncak - Ciawi Bogor khususnya pada hari sabtu dan minggu, perlu mengtahui jadwal satu arah di jalur tersebut. Maklum sebagai salah satu tempat tujuan wisata, pada hari tersebut lalu lintas kendaraan sangat padat. Karenanya kepolisian memberlakukan jadwal satu arah. 
Adapun  jadwal penerapan sistem buka tutup tersebut yaitu:
Hari Sabtu:
Pukul 09:00 - 11.30 WIB
Semua kendaraan hanya satu jalur ke arah Puncak. Artinya lalu lintas kendaraan dari arah Puncak menuju ke bawah yakni Jakarta dan Ciawi dialihkan.
Pukul 15.00 - 17.00 WIB
Semua kendaraan hanya satu jalur ke arah bawah atau arah Jakarta atau Ciawi. Artinya lalu lintas semua kendaraan yang akan menuju Puncak dialihkan
Hari Minggu:
Pukul 09.00 - 11.30 WIB
Semua kendaraan hanya satu jalur ke arah Puncak. Artinya lalu lintas kendaraan dari arah Puncak menuju ke bawah yakni Jakarta dan Ciawi dialihkan .
Pukul 15.00 - 18.00 WIB
Semua kendaraan satu jalur ke arah bawah atau arah Jakarta atau Ciawi. Artinya lalu lintas kendaraan yang akan menuju Puncak dialihkan.


Sardana

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...