Selasa, 07 November 2017

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 telah berlalu. Bahkan patut berbangga karena pelaksanaan amnesti pajak di Indonesia dianggap sebagai yang terbaik dalam menorehkan hasil dibanding dengan negara-negara lain yang telah melaksanakan program yang sama.

Paska berakhirnya terdapat konsekuensi ketentuan Pasal 13 dan 18 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sehingga melahirkan satu objek baru yaitu penghasilan tertentu berupa harta bersih. Amanat kedua pasal dari Undang-undang Pengampunan pajak tersebut diwujudkan berupa Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2017 tentang Pengenaan pajak Penghasilan Atas Penghasilan Tertentu Berupa Harta Bersih yang Diperlakukan Atau Dianggap Sebagai Penghasilan.

SUBJEK PAJAK

1. Wajib Pajak Peserta Amnesti Pajak apabila:
  • tidak jadi repatriasi atau tidak menginvestasikan selama 3 tahun
  • mengalihkan dan menginvestasikan Harta ke luar NKRI sebelum 3 tahun
  • ditemukan Harta lain yang tidak diungkapkan dalam SPH
  • tidak benar dalam mengungkapkan Harta dalam SPT terakhir
  • diterbitkan Surat Pembetulan SKET yang bersisi penyesuaian nilai harta

2. Wajib pajak Bukan Peserta Amnesti Pajak apabila
ditemukan Harta yang diperoeh sejak 1 januari 1985 s.d. 31 Desember 2015 dan belum dilaporkan dalam SPT PPh.
Namun tidak berlaku bagi masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Penghasilan Tidak kena Pajak (PTKP) atau memiliki Harta dari warisan dan/atau hibah yang sudah dilaporkan dalam SPT Pewaris dan/atau pemberi hibah.


OBJEK PAJAK

Objek adalah berupa Harta Bersih yang diperlakukan atau dianggap sebagai penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan meliputi:
  1. dalam hal Wajib Pajak tidak repatriasi/menginvestasikan didalam NKRI atau mengalihkan/menginvestasikan harta ke luar NKRI selama 3 tahun adalah Harta Bersih tambahan dalam SKET.
  2. dalam hal Wajib Pajak belum/kurang diungkapkan dalam SPH adalah Harta Bersih yang belum/kurang diungkapan dalam SPH.
  3. dalam hal SPT PPh Terakhir yang disampaikan setelah UU TA tidak benar adalah Selisih lebih Harta Bersih dalam SPT PPh Terakhir dengan Harta sebelum SPT PPh Terakhir + Harta yang bersumber dari penghasilan dan/atau Setoran Modal pada Tahun Pajak Terakhir.
  4. dalam hal penyesuaian nilai harta berdasarkan Surat Pembetulan atas Sket adalah Selisih lebih Harta dalam SKET dengan Harta dalam Surat Pembetulan atas SKET.
  5. dalam hal belum lapor Harta dalam SPT adalah Harta Bersih yang belum dilaporkan dalam SPT PPh (WP non TA).

PENGENAAN PAJAK

Penghasilan yang berupa Harta Bersih yang diperlakukan atau dianggap sebagai penghasilan terutang PPh bersifat Final.

Tarif PPh Final tersebut terdiri dari:
  • WP Badan sebesar 25%
  • WP Orang Pribadi sebegsar 30%
  • WP Tertentu 12,5%
Adapun saat terutang meliputi:
  1. akhir tahun pajak 2016, untuk Wajib Pajak tidak repatriasi/menginvestasikan didalam NKRI atau mengalihkan/menginvestasikan harta ke luar NKRI selama 3 tahun.
  2. saat diterbitkan surat perintah pemeriksaan (SP2) untuk belum/kurang ungkap Harta dalam SPH; atau SPT PPh Terakhir yang disampaikan setelah UU TA tidak benar; atau belum lapor Harta dalam SPT PPh.
  3. saat diterbitkan surat pembetulan atas SKET yang berisi penyesuaian nilai hartayang diberikan Pengampunan Pajak



Minggu, 21 Mei 2017

Menghidupkan Kehidupan

Satu kali ada seorang murid mendatangi guru dengan membawa sekumpulan masalah yang yang begitu rumit. Datanglah sang murid ini kepada guru, kemudian diterima oleh guru. Sang murid ini menyampaikan seluruh persoalan yang dialami, baik itu persoalan dalam kehidupan pribadinya, kehidupan keluarganya, maupun kehidupan pekerjaannya. Setelah disampaiakan secara keseluruhan peoblem itu kepaga sang guru, kemudian guru itu tidak menjawab, hanya tersenyum saja. Kemudian sang guru mengambil sebuah gelas. tangan yang satu lagi dia gunakan untuk memberikan satu plastik garam kepada muridnya. setelah itu kemudian sang guru meminta muridnya untuk menuangkan garam sepalstik itu ke dalam segelas air tadi.

Jadi dapat dibayangkan, ini ada sebuah gelas yang berisi air putih, kemudian dituangkan garam ke dalam gelas tersebut. lalu diaduk rata. Tentu saja akan dirasakan betapa asinnya air yang ada di dalam gelas tersebut.

Sang guru lalu memerintahkan muridnya untuk meminum air garam tersebut. Si murid ini bingung dan berkata dalam hati, "Saya datang ke sini untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah, kenapa Anda memberikan air garam kepada saya?"

Tidak lama kemudian sang guru mengajak murid ke sebuah kolam yang berisi air. lalu diserhakn lagi kepada murid itu satu plastik garam dan sang guru memintanya agar menaburkan garam itu ke dalam kolam. Maka, ditaburkanlah seplastik garam tersebut ke dalam kolam. kemudian si murid diperintahkan untuk mengaduk air kolam sampai rata sebagaimana tadi gelas yang berisi garam diaduk sampai rata. setelah itu sang guru menyuruh muridnya untuk minum air dari kolam tersebut.

Kalaulah kita yang menjadi murid pada waktu itu, pasti kita akan merasakan perbedaan persaan ketika meminum segelas air dari gelas yang pertama dengan segelas air yang berasal dari kolam. Meski sama-sama air putih, sama-sama bercampur seplastik garam, tapi yang berbeda adalah pada saat diaduk. pada kejadian pertama, garam itu diaduk di dalam gelas, sedangkan pada kejadian yang kedua, garam itu diaduk pada di dalam sebuah kolam kemudian diciduk menggunakan gelas. Kita akan menyimpulkan bahwa rasa yang dimiliki gelas pertama dengan kedua pasti berbeda. Gelas yang pertama pasti jauh lebih asin dibandingkan gelas yang kedua, kenapa? Ya, kita semua tentu tahu jawabannya. Karena gelas kedua berisi air yang diperoleh dari kolam yang lebih luas dan lebih besar volume airnya.

Nah, bayangkan kalau gelas ini adalah hati kita, sedangkan problema hidup itu adalah sepalstik garam. Kalau masalah kehidupan ditimpakan ke dalam hati yang sempit yang digambarkan dalam bentuk gelas, maka kita akan merasakannnya sangat asin. Artinya, kita sangat merasakan betapa berat masalah dipikul dalam hidup seperti itu. Tapi, berbeda kalau problem yang sama ditimpakan ke hati yang sebesar kolam, tentu air itu jauh lebih tawar dibandingkan yang pertama, masalah tak terasa seberat dibandingkan dengan kondisi pertama. Di sini kata kuncinya adalah hati.

Saat kita menyempitkan hati, maka sebesar apapun menjadi sangat rumit. tetapi kalau kita meluaskan hati, maka rasanya akan menjadi lebih ringan.
Ilustrasi diatas memberikan suatu bingkai bahwa untuk menghidupkan kehidupan, untuk menguasai kehidupan haruslah memfokuskan pada kelapangan hati.



Minggu, 16 April 2017

Pantai Ora Wisata Eksotis Di Maluku Tengah

Pantai Ora, tersembunyi di utara pulau Seram terletak di negeri (desa) Sawai dan negeri Saleman kabupaten Maluku Tengah propinsi Maluku. Kondisinya masih sangat alami dengan pemandangan yang sangat indah, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata favorit terutama bagi para wisatawan lokal.

Keindahan panorama alam yang begitu mempesona, deburan ombak yang tenang, birunya air laut yang jernih begitu sayang bila dilewatkan untuk tidak dinikmati. Konon katanya keindahan pantai Ora ini disebut-sebut sebagai salah satu Hawaii-nya Indonesia bagi sebagian orang yang pernah berkunjung ke sana. Kalau menurutku sih ya.. gak tahu juga ya... kan belum pernah ke Hawaii.. hehe..

Ada beberapa titik lokasi di sekitar pantai Ora ini. Salah satunya adalah tebing batu, di sini pengunjung akan disuguhkan oleh tebing batu yang menjulang tinggi berdiri tegak 90 derajat. Hal yang menakjubkan lagi adalah adanya gazebo terbuat dari kayu yang berdiri di tengah laut. Tentu akan menambah ketertarikan untuk mampir bersantai dan berfoto ria di atasnya. Di bawah gazebo ada ayunan ombak air laut yang jernih dengan ikan-ikan yang berlalu lalang.

Bagi yang hobi berenang wajib singgah di tempat berikutnya yaitu pantai Ora. Di sini terdapat resort bagi yang hendak bermalam di The Ora Beach Resort. Resortnya berbentuk rumah-rumah panggung terbuat dari kayu baik yang berdiri di lautan maupun yang dibangun di pinggiran pantai. Di sini dapat melakukan snorkling, berenang atau sekadar jalan-jalan di tepi pantai dengan hamparan pasir putih yang bersih dan air yang jernih.

Tak jauh dari pantai di Ora Beach Resort juga terdapat tempat eksotik lainnya yang biasa dikenal dengan nama mata air  Belanda. Di lokasi ini terdapat sungai yang mengalirkan air tawar membelah bagian kecil pantai menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh air tawar. Air tawar inilah yang disebut mata air Belanda. Airnya sangat segar dan bersih belum terkontaminasi kotoran. Mengapa disebut air Belanda? Katanya sih dulu merupakan tempat persinggahan serdadu belanda sehingga orang-orang sekitar menyebutnya air belanda. Pokoknya kalau bicara cantiknya pantai Ora... amazing banget.

Cerita mulu... terus gimama kalau mau ke sono ?
Perjalanan menuju ke sana tuh gini...
Petualangan diawali dari bandar udara Pattimura Ambon berlanjut dengan kendaraan sekitar satu jam menuju pelabuhan Tulehu. Di sana hanya satu pilihan yaitu menggunakan kapal cepat menuju pelabuhan Amahai di pulau Seram. Pelabuhan Amahai merupakan salah satu pelabuhan di kota Masohi yang merupakan ibu kota kabupaten Maluku Tengah. Dari pelabuhan Amahai berkendara sekitar 2 jam menuju negeri Saleman atau negeri Saka. Perjalanan dari Masohi ini lebih banyak jalan berliku dengan pemandangan hutan belantara. Setelah menembus sepinya jalan yang berkelok dan naik turun akhirnya tiba pula di desa Saka. Dari desa Saka dilanjut dengan menggunakan speed boat menuju lokasi wisata. Perlu diketahui bahwa pantai Ora meskipun menuju ke lokasi harus menggunakan spead boat, tapi lokasi pantainya sendiri masih berada di pulau Seram. Namun karena tidak ada jalan darat sehingga harus menyisiri pantai dengan spead boat.



Senin, 10 April 2017

23&4 (Dua Tiga dan Empat)

Tanpa terasa waktu terus berputar menghantar perjalanan hidup ini. Sebulan yang lalu usia ini telah melewati 46 tahun. Sebuah waktu yang tidak sebentar. Hari ini, tepat 23 tahun yang lalu dir ini telah melepaskan masa lajangnya. Tambah status dari seorang diri jadi suami, dari si ujang jadi akang, dari single jadi double, dari hanya miliki orang tua jadi miliki juga mertua.

23 itu setengah dari 46, berarti separuh hidup ini didampingi oleh seorang sekali lagi seorang sosok wanita yang telah setia dalam berbagai suka dan duka, mudah dan sulit, maupun lapang dan sempit sesuai bersama mengarungi samudera kehidupan rumah tangga. Wanita itu adalah istriku, ibu dari seluruh anak-anakku. Terima kasih banyak atas keridhoanmu menjadi istriku, ketulusanmu dalam menemaniku, kesabaranmu dalam menjaga bahtera keluargaku selam separuh hidupku.
Namun maafkan istriku, walau pengorbananmu begitu besar, tetapi belum dapat menggeser satu wanita yang paling kuhormati, yang sering kurindu ingin menjumpainya, yang ingin kuhabiskan banyak waktu bersamanya, walau masih sekedar angan. Wanita itu adalah ibuku.. emak.. biasa kupanggil dirinya.

Angka 4, adalah jumlah anak yang Allah swt telah anugerahkan kepada kami. Teh Hasna.. biasa dipanggil, saat ini baru selesaikan pendidikan sarjananya. Aa Hilmi.. panggilan bagi putera kedua kami, masih bergelut dengan kuliahnya. Kak Habib.. biasa dipanggil adiknya, dan Harits.. si bungsu. Keduanya masih duduk dibangku SMP boarding school. Mudahkanlah ya Allah dalam belajarnya dan meraih cita-citanya.

Tiada untaian kalimat terindah selain sebuah harapan dan do'a bagi kami..

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Wahai Robb kami, amugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-Furqan:74)







Rabu, 22 Maret 2017

Pantai Base G : Alternatif Wisata Pantai Di Jayapura

Hamparan pasir putihnya terus menggoda untuk mendekatinya. Air lautnya yang berwarna biru nan jernih memanjakan tubuh untuk disentuhnya. Langitpun begitu bersih dan bersahabat seolah tak membuat bosan untuk memandangnya. Begitulah pesona pantai Base G (baca Besji), salah satu wisata pantai yang terletak di utara kota Jayapura. Lokasi pantai ini lebih lebih kurang berjarak 5 km dari pusat kota Jayapura 

Pantai Base G nampak masih asli, alami, unik, indah, nyaman, dan elok. Pantai yang membentang sepanjang sekitar 2 km menghadap Samudera Pasifik ini memang layak bagi mereka yang gemar bermain air laut atau sekedar berjemur dibawah terik sinar matahari. Pepohonan yang tumbuh di sepanjang bibir pantai menjadi peneduh saat ingin menghindar dari sengatan matahari. Angin laut bertiup membawa kesegaran tubuh yang kecapekan bekerja. Berbagai keindahan panorama alam tersebut tentu menjanjikan masa depan yang cerah bagi dunia pariwisata di Jayapura.







Sabtu, 04 Maret 2017

Mengintip Mentari Pagi Di Pantai Hamadi Jayapura

Rutinitas pagi hampir setiap hari diisi dengan kegiatan lari pagi atau sekedar jalan santai. Saat hari kerja biasa melakukannya dari rumah ke kantor yang berjarak hampir 2 km. Jadi pulang-pergi berlari sekitar 4 km, lumayan lah bisa untuk membakar kalori dan menyegarkan tubuh.

Demi untuk menghindari kejenuhan, bila hari libur baik atau minggu, kadang-kadang mencari rute yang baru agar ada suasana baru.

Sabtu ini menyegaja ingin menjajal trip baru yaitu ke pantai Hamadi. Sebenarnya keinginan jalan-jalan ke pantai Hamadi, namun entahlah rasanya berat banget mau ke sana. Pokoknya dipaksain aja, ba'da sholat subuh pun petualangan segera dimulai. Tak begitu jauh jarak dari rumah di BTN Skyline Kotaraja ke pantai Hamadi Jayapura. Dengan waktu tempuh berkendara sekitar 15 menit sudah tiba di lokasi wisata pantai Hamadi.

Karena suasana masih agak gelap, petugas jaga di gerbang masuk pun belum terjaga, alhasil kendaraan pun masuk tanpa dimintai tiket masuk alias gratis tis tis. Makanya diberi judul "mengintip", kan biasanya kalau "mengintip" gak bayar.. hehehe. Tapi gak usah khawatir ya, kalaupun bayar juga gak mahal kok, kisaran 20.000 perak untuk mobil.

Pantai yang bersebelahan dengan Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) X ini, konon merupakan tempat pendaratan pertama pasukan amfibi sekutu di Papua pada tahun 1944. Saat memasuki area wisata disambut dengan angin sepoi-sepoi khas suasana pantai di sepanjang jalan. Pepohonan yang menjulang tinggi memayungi sepanjang pinggiran pantai. Garis pantai ini sendiri memiliki garis pantai yang cukup panjang.

Seperti halnya di lokasi wisata pantai lainnya di sekitar Jayapura yang pernah dikunjungi, di bibir pantai Hamadi juga berjejer bangunan honai semi permanen atau pondok yang dimiliki oleh masyarakat adat sekitar. Untuk dapat bersantai sembari menikmati keindahan pantai, deburan ombak, dan riang gembira pengunjung yang berenang, pondok disewakan dengan kisaran harga yang bervariasi bergantung ukuran pondoknya, mulai dari Rp50.000,00.

Pantai Hamadi ini memiliki pasir yang lembut sehingga nyaman untuk berjalan kaki di atasnya. Hampir mendekati ujung pantai bagian timur terdapat tempat wisata berupa dermaga Tobati teluk Youtefa. Berseberangan jalan dengan dermaga terdapat panggung untuk yang mungkin digunakan untuk pertunjukan hiburan bagi para pengunjung.

Itulah sekedar berbagi pengalaman jalan-jalan pagi di pantai wisata Hamadi. Bila anda memang tengah berkunjung ke kota Jayapura , bolehlah mencoba untuk menikmati keindahan panorama pantai Hamadi.

Selasa, 21 Februari 2017

CARE, Upaya Menjadi Extra Ordinary

Pernah mendengar kah istilah tersebut? Tentu pernah bahkan mungkin sering. Kalau ada istilah extra ordinary, tentu ada istilah ordinary. Ada ordinary people, tentu ada istilah extra ordinary people. Ada orang yang biasa-biasa saja, ada orang yang luar biasa.

Tentu saja luar biasa ini bisa diartikan dua macam. Yang pertama adalah di luar kebiasaan. Jadi ada sebuah kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat kemudian dia melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan. Kemudian yang kedua adalah benar-benar artinya luar biasa, dalam artian dia mencapai suatu prestasi yang dahsyat atau lebih dari adanya.

Kebanyakan di antara kita hanya ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja, bukan menjadi orang yang luar biasa. Padahal manusia dilahirkan ke muka bumi ini sudah menjadi orang yang luar biasa. Pada saat terlahir sebagai seorang bayi - kita adalah orang biasa, karena kita lahir dari hasil pertarungan sekian ratus milyar sel sperma, ternyata yang bisa dibuahi di ovarium itu hanya satu sperma saja. Tapi dalam proses waktu, dari mulai kanak-kanak, remaja kemudian dewasa, keluarbiasaan itu menjadi menipis bahkan menjadi hilang. Berubahlah kita menjadi orang yang biasa-biasa lagi, padahal dulu dilahirkan jadi orang yang luar biasa.

Untuk membangkitkan kembali modal dasar kita sebagai manusia yang luar biasa dapat dilakukan dengan kata kunci CARE.

Commitment, orang yang yang extra ordinary adalah orang yang punya komitmen. Ciri orang yang punya komitmen adalah principal centered, dia berpusat pada prinsip. Dia dia tidak berpusat pada lingkungan, dia tidak berpusat pada orang lain. Berorientasi pada prinsip bukan pada lingkungan. kalau kita berpusat pada lingkungan, maka kita akan meengekor pada lingkungan. Lingkungan bagus kita bagus, lingkungan jelek kita jelek juga.

Achievement. Orang yang extra ordinary, dia tidak pernah mempersoalkan kepada atau dengan siapa dia bekerja, dengan organisasi apa dia berada, dapat berapa dia melakukan suatu pekerjaan. Tapi, dia dia lebih berorientasi kepad tugas yang harus dia kerjakan. Task oriented, berorientasi pada tugas yang harus dikerjakan oleh dirinya. Kenikmatannya bukan sekedar terletak pada bayaran yang dia peroleh setelah melaksanakan tugas, namun kenikmatannya diperoleh pada saat dia menjalankan tugas itu. Itulah yang dimaksud achievement, orientasi dia kepada task "tugasnya", bukan kepada hasil dari tugas itu. Apakah nanti tugas itu bisa mencapai hasil yang diinginkan atau tidak, dia tidak menjadi persoalan. Why? Because success is not destination but it is a journey. Sukses itu bukan tujuan tapi sukses adalah sebuah perjalanan.

Responsibility. Mereka yang extra ordinary adalah orang yang mempunyai responsibilitas (tanggung jawab). Berbicara tanggung jawab berarti berbicara masalah leadership. Berarto orang yang extra ordinary  adalah orang-orang yang bakal menjadi pemimpin, karena padanya telah terpenuhi satu syarat yaitu responsibilitas.  Orang yang extra ordinary adalah orang yang memiliki kemampuan meresponnya positif bukan negatif. Kalau yang kemampuan meresponnya negatif disebut "reaktif", sedangkan kemampuan merespon yang positif disebut "proaktif". Dengan demikian orang yang responsible adalah orang yang proaktif, bukan reaktif.

Enthusiastic. Orang yang extra ordinary adalah orang memiliki nergi dari dalam dirinya, inner power, kekuatan yang datang dari dalam dirinya kemudian terpancar kepad orang-orang di sekelilingnya, memberikan sebuah aura yang positif.





Tulisan diambil dari 
buku "Life Excellent" karya Reza M. Syarif


Senin, 20 Februari 2017

6 Kaum yang Dibinasakan Allah Karena Kezaliman

Alquran menceritakan sejumlah kaum dibinasakan oleh Allah karena melakukan kezaliman dan kemaksiatan di muka bumi, seperti mengingkari ke-esaan Allah bahkan memusuhi Rasul yang diutus kepada mereka. Kehancuran dan kematian menjadi balasan atas kemungkaran dan kemaksiatan yang mereka lakukan sendiri.
“Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun, kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka” (QS Hud: 100-101)
Sisa-sisa kehancuran mereka pun hingga kini masih bisa disaksikan. Para peneliti sejarah dan arkeologis telah banyak menemukan keberadaan kota-kota yang hilang tersebut. Kota-kota ini memiliki ciri sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab Suci Alquran dan manuskrip-manuskrip tua tentang kaum yang dibinasakan.
Pembinasaan kaum-kaum ini dikisahkan Alquran agar menjadi bahan pembelajaran untuk kaum-kaum yang hidup di masa setelahnya dan tidak melakukan kezaliman dan kemaksiatan yang sama. Ada banyak kisah kaum yang diazab Allah karena kemungkarannya.


1.Kaum Nabi Nuh as

Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang menjawab seruan dakwahnya untuk beriman kepada Allah sangat sedikit. Kebanyakan kaumnya justru mendustakan bahkan memperolok-olok Nabi Nuh. Kezaliman dan kemungkaran yang dilakukan kaum Nabi Nuh mengundang azab Allah. Allah lalu memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk membuat bahtera. Mereka pun tidak mengetahui untuk apa bahtera itu dibuat. Sementara kaumnya yang ingkar, mencomooh tindakan Nabi Nuh membuat bahtera yang dianggap bodoh.
Saat waktu yang ditentukan tiba, Allah memerintahkan agar Nabi Nuh beserta pengikutnya dan hewan-hewan berpasang-pasangan untuk menaiki bahtera tersebut. Allah lalu mendatangkan banjir yang besar. Seluruh kaum yang ingkar saat itu mati tenggelam. Termasuk istri dan anak Nabi Nuh.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS Al- Ankabut: 14)
Nabi Nuh bersama kaumnya yang taat pun selamat setelah berlayar menggunakan bahtera yang terbuat dari kayu. Setelah berlayar cukup lama, dikisahkan bahtera Nabi Nuh berlabuh di sebuah daratan tertinggi saat itu.
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku.” (QS Al-Qamar: 11-13)
Dalam riwayat disebutkan, air bah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh ketika itu menutupi juga hampir dua pertiga bumi. Nabi Nuh beserta dengan pengikutnya yang beriman berhasil selamat dari azab tersebut atas izin Allah SWT. Namun hingga kini, belum diketahui secara pasti dimana lokasi berlabuhnya bahtera yang membawa Nabi Nuh dan pengikutnya.


2.Kaum Nabi Hud as

Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Nabi Hud menyeru kepada kaumnya agar mengesakan Allah dan meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan. Namun segala seruan dan ajakan Nabi Hud berbuah ejekan, cemoohan dan pengingkaran dari bangsa ‘Ad.
Kaum ‘Ad dikenal sebagai bangsa yang cerdas dan memiliki teknologi untuk membangun gedung-gedung bertingkat. Namun kehandalan dan kehebatan mereka menjadikan mereka sombong, berlaku bengis, zalim, dan mengingkari seruan dakwah yang disampaikan Nabi Hud as.
Akibat kedustaan-kedustaan yang dilakukan bangsa ‘Ad, Allah SWT menurunkan azabnya sangat pedih. Alquran menjelaskan dengan sangat jelas tantang hal ini.
“Adapun kaum ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus; maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka.” (QS Al Haaqqah, 69: 6-8)
Bukti-bukti reruntuhan peradaban bangsa Ad ditemukan para peneliti Barat pada tahun 1990-an di sebuah wilayah yang dikenal ‘Ubar, di wilayah Yaman. Menariknya, apa yang mereka temukan sama persis seperti yang dikisahkan dalam Alquran.
Dr Zarins, seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan karena menara-menara itu disebut sebagai bentuk khas kota ‘Ubar, dan karena Iram disebut mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka itulah bukti terkuat sejauh ini, bahwa situs yang mereka gali adalah Iram, kota kaum ‘Ad yang disebutkan dalam Alquran:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.” (QS Al Fajr, 89: 6-8)

3.Kaum Nabi Saleh as

Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Misi Nabi Saleh as sama seperti para nabi lainnya, yaitu menyeru manusia untuk bertauhid (mengesakan Allah). Namun seruan Nabi Saleh as justru mendapat tantangan dan cemoohan dari kaumnya, bangsa Tsamud. Bahkan mereka tetap mempertahankan penyembahan terhadap berhala yang diyakini sebagai penyembahan warisan nenek moyang.
Kaum Tsamud juga dikenal sebagai bangsa yang cerdas. Jika kaum ‘Ad mampu membangun gedung-gedung tinggi, lain halnya dengan bangsa Tsamud. Mereka mampu mengubah tebing-tebing dan batu-batu besar menjadi istana-istana yang megah dan indah. Mereka mampu memahat bebatuan sehingga menjadi tempat tinggal. Lagi-lagi, kehebatan yang dimiliki mereka, membuat mereka ingkar dan zalim kepada Allah SWT.
Kaum ini tinggal di dataran bernama “Al Hijr” terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai oleh suku Aad yang telah binasa karena dilanda angin topan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Hud.
Seekor unta betina yang keluar dari celah batu sebagai mukjizat Nabi Saleh as pun tidak cukup untuk meyakinkan mereka untuk beriman kepada Allah. Kaum Tsamud justru membunuh unta betina tersebut.
Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidur, wajah mereka menjadi kuning dan akan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh, kaumnya malah merencanakan pembunuhan sebelum azab itu turun. Mereka mengadakan pertemuan rahasia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rencana pembunuhan itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak. Rancangan mereka ini dirahasiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapapun.
Ketika mereka datang ke tempat Nabi Saleh di malam yang gelap-gelita dan sunyi-senyap jatuhlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang datang dari langit dan yang seketika mereka bergelimpangan di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindungi rasul-Nya dari perbuatan jahat orang-orang yang ingkar.
Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para pengikutnya menuju Ramalah, sebuah tempat di Palestina, meninggalkan Hijr. Kaum Tsamud habis binasa ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.
Hal ini dikisahkan dalam Alquran di sejumlah ayat.
“Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul.” (QS Al Hijr: 80)
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Saleh. Ia berkata. “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS Al A’raf:73)
“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (QS Al A’raf:74)
“Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Saleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya”. (QS Al A’raf:75)
“Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”. (QS Al A’raf:76)
“Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: “Hai Saleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)”. (QS Al A’raf:77)
“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.” (QS Al A’raf:78)
“Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat”. (QS Al A’raf:79).

4.Kaum Nabi Luth as

Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri.
“Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepadamereka “ Mengapa kamu tiidak bertakwa?”. Sesungguhnya aku adalah seorang rasulkepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. Luth berkata “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu.“ (QS Asy-Syu’ara 160-168).
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu belerang yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap (dilalui manusia).” (QS Al Hijr 73-76)

5.Kaum Nabi Syuaib as

Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa.
“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka.” (QS Attaubah: 70)
“(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir’aun): “Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?” Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa.” (QS Thaaha: 40)
“dan penduduk Madyan, dan telah mendustakan Musa, lalu Aku tangguhkan (azab-Ku) untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka (lihatlah) bagaimana besarnya kebencian-Ku (kepada mereka itu).” (QS Alhajj: 44)
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah)
“Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim.” (QS AlHijr: 78). Penduduk Aikah ini ialah kaum Syu’aib. Aikah ialah tempat yang berhutan di daerah Madyan.
“Dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul).” (QS Shaad: 13)
“Dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’ semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan.” (QS Qaaf: 14)

6. Firaun

Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun atas kezaliman yang diperbuatnya. Nabi Musa dan Harun menyeru agar Firaun beriman kepada Allah swt dan bersikap adil terhadap rakyatnya. Namun seruan Nabi Musa as bak angin berlalu. Bahkan Firaun dengan kesombongannya menentang seruan Nabi Musa dan mengaku sebagai tuhan.
Saat hari yang ditentukam tiba, Allah swt memerintahkan agar Nabi Musa dan umatnya keluar dari Mesir dengan menyeberangi laut Merah. Mukjizat yang Allah berikan berupa tongkat yang dapat membelah lautan menjadi jalan bagi Nabi Musa dan umatnya untuk keluar dan hijrah. Nabi Musa dan umatnya keluar dari Mesir pada malam hari untuk menghindari ancaman dari Firaun. Namun kepergian Nabi Musa dan umatnya ternyata diketahui oleh Firaun. Firaun lantas bersama ribuan bala tentaranya mengejar Nabi Musa as.
Nabi Musa dan umatnya menyeberangi lautan melalui jalan yang telah terbentuk. Tatkala Nabi Musa dan umatnya telah tiba di seberang, Firaun dan bala tentaranya baru mencapai pertengahan jalan. Seketika lautan yang terbelah itu langsung menutup kembali. Firaun dan bala tentaranya pun tenggelam di laut Merah.
Allah Maha Besar, jasad dan kereta perang Firaun terjaga dan berhasil dikeluarkan setelah ribuan tahun terkubur di kedalaman lautan. Hingga kini jasad Firaun masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir.
“Dan (ingatlah) tatkala Kami belahkan lautan untuk kamu, maka Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan kaum Fir’aun padahal kamu melihat sendiri.” (Al Baqarah: 50)
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (Yunus: 92)
”Dan berkata Firaun kepada orang-orang di sekelilingnya; ” Hai Pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.” (QS Al Qashas: 38).





Sumber Tulisan:
https://pungeblangcut.wordpress.com/

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...