Sabtu, 20 Desember 2014

Menjaga Kesholihan Hati

Nabi Muhammad saw bersabda:
"Sesungguhnya pada diri anak Adam terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka menjadi baik pula seluruh tubuhnya. Apabila ia rusak, maka menjadi rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati" (Muttafaqun 'Alaih)

Hal ini merupakan penegasan bahwa bagian tubuh yang terpenting bagi manusia adalah hatinya (qolb). Karenanya, alangkah baiknya kalau mengteahui tentang pengertian hati tersebut. Secara bahasa, hati (qolb) memiliki dua pengertian: pertama, menunjukkan arti "sesuatu yang paling penting dan paling mulia". Sehingga, bagian yang paling penting dan paling mulia pada manusia, hewan, tumbuhan, dan lainnya dinamakan hati. Dia merupakan sesuatu yang paling penting dan paling mulia dalam segala hal. Kedua, menunjukkan arti "membalikkan sesuatu dari satu sisi ke sisi lainnya". Jadi, hati manusia dinamakan qolb karena bolak-balik. Seorang penyair berkata, "Tidaklah dinamakan qalb melainkan karena bolak-baliknya, dan dapat memalingkan manusia dari suatu keadaan menuju keadaan yang lain".
Sedangkan secara hakikat, para ulama telah berselisih tentang pendapatnya mengenai qolb. Menurut Madzhab Syafi'i berpendapat qalb adalah hati yang terdapat di antara tulang-tulang rusuk. Namun Madzhab Hanafi berpendapat bahwa qalb (yang disebut juga aql) adalah otak. Adapun sebagian ulama berusaha menyelaraskan antara kedua pendapat ini seraya berkata, "Kami mengatakan bahwa dasar pemikiran dan pengamatan terdapat di otak, sedangkan dasar kehendak terdapat di hati. Akal merupakan sarana untuk mengetahui ilmu dan amal. Sedangkan sarana untuk mewujudkan keduanya adalah hati. Ilmu dan amal ikhtiyari akarnya adalah kehendak, sedangkan kehendak itu di hati. Orang yang berkehendak belum dikatakan berkehendak kecuali setelah kehendak itu terbayang, sedangkan membayangkan dan mengliustrasikannya adalah tugas akal. Jadi, antara hati dan akal memiliki keterkaitan yang sangat erat. Perpaduan antara keduanya inilah yang menentukan baik-buruknya seseorang." (Al-Qalbu wal 'Aqlu:2)

Keutamaan Hati

1. Hati adalah sasaran kendali Ilahiyah terhadap manusia
Allah swt memperlakukan hati manusia  sebagaimana yang dikehendaki-Nya.Sebab Allah swt yang membatasi dengan hatinya. Allah meneguhkan hati orang-orang beriman sehingga mereka bersabar. Allah pula yang memasukkan ketakutan dalam hati musuh-musuh Islam. Inilah penting dan mulianya  hati bagi manusia.

2. Hati adalah sandaran taklif diniyah
Hati adalah sandaran taklif diniyah (pembebanan tugas-tugs keagamaan). Islam, iman. ihsan, dan segala be ntuk ibadah batiniyah yang mengiringinya.
3. Hati memiliki daya tarik yang dominan
Teriakan hati adakalanya menyelamatkan dan adakalanya membinasakan  manusia. Kadang dalam hati  seseorang terdapat tarikan yang mulia sehingga ia selamat, dan kadang terdapat tarikan yang merusak sehingga ia celaka.

4. Hati adalah kunci kebaikan
Hati yang baik adalah cikal bakal kebaikan suatu masyarakat. Sebab kebaikan masyarakat ditentukan oleh kebaikan individu, kebaikan individu ditentukan oleh kebaikan hatinya.

Hal-Hal yang Memperbaiki Kualitas Hati

a. Berdzikir kepada Allah
b. Mengingat kematian
c. Ziarah kubur
d. Mengunjungi orang-orang sholih
e. Mengasihi orang miskin dan menyayangi anak yatim

Hal-Hal yang Dapat Merusak Hati

a. Dosa dan maksiat
b. Melupakan Allah dan sibuk dengan selain-Nya
c. Bergaul dengan orang bermoral buruk
d. Berlebihan makan dan minum
e. Banyak tertawa
f. Banyak tidur

Sardana

Sumber: 
Buku "Syarah Lengkap 40 Arba'in Ruhiyah"
Fakhruddin Nursyam, Lc.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...