Sabtu, 21 November 2015

409 Jogging Club Friday

Belum tahu persis kapan berawal kegiatan ini rutin dilakukan oleh beberapa rekan pegawai KPP Pratama Purwakarta. Konon katanya sih sejak masa pak Cucu S sebagai kepala KPP sudah rutin dilakukan tiap jum'at pagi. Saya sendiri belum pernah ketemu beliau, karena saat saya dimutasi ke Purwakarta, beliau telah dipromosikan sebagai eselon II. Namun dari berbagai cerita teman-teman, pak Cucu sangat hobi bermacam-macam olah raga baik indoor maupun outdoor, salah satunya ya kegiatan jogging pagi jum'at ini.
Saya menjadi salah satu yang menjaga tradisi ini. Tak ada salahnya lah, untuk menghilangkan kepenatan kerja sepekan, serta menjaga kebugaran tubuh, membangun keakraban dengan sesama pegawai, adalah sebagian alasan mengapa perlu menyempatkan diri gabung di klub ini.
Sebenarnya gak ada nama klubnya juga sih, adapun judul tulisan di atas dimaksudkan agar kelihatan keren aja gitu, he he he. Secara harfiah arti tulisan tersebut yaitu: 409 adalah kode KPP Pratama Purwakarta, "jogging" adalah bentuk kegiatannya, "club" adalah sekumpulan dari sebagian pegawai, sedangkan "friday" adalah waktu pelaksanaanya.
Tanpa terasa hampir 2 tahun, saya gabung di klub ini. Ada sesuatu yang berbeda pada jogging jum'at kemarin, kenapa? Karena jum'at itu, adalah yang pertama kali bu Dessy Eka Putri ikut gabung. Jadilah, beliau satu-satunya peserta wanita diantara kami. Setiap kali ada peserta wanita, rute jogging pun disesuaikan. Kalau biasanya rute ke stasiun Ciganea, jika ada ibu-ibu rutenya di lokasi wisata Jatiluhur.
Dengan menggunakan kendaraan, pukul 06.30 kami melaju ke Jatiluhur,  tak lebih dari 10 menit sudah tiba di lokasi. Kendaraan di parkir di dekat kolam renang Jatiluhur, kami berenam, bu Dessy, pak Rohman, pak Miko, pak Yusuf, pak Marsono, dan saya sendiri, Sardana, berjalan menuju lokasi TPI Jatiluhur. Menyusuri jalanan di tepian pantai waduk Jatiluhur yang airnya sudah sangat surut. Setelah melewati jembatan, pak Rohman memberikan sedikit tantangan pada kami dengan mengubah rute ke arah perbukitan.
Pak Rohman, satu-satunya supervisor pemerika di Purwakarta, bagi kami pak Rohman adalah sesepuh Purwakarta. Bukan karena usianya lho, beliau kami anggap sepuh, tapi karena beliau adalah yang paling lama tugas di Purwakarta, sejak 2011, sedangkan dari sisi usia, beliau itu....  ya udah sepuh juga sih. Jadi kadar "sesepuh" nya lumayan lengkap.

Rute yang ditawarkan pak Rohman cukup menantang, diawali dengan tanjakan yang terjal. Setelah melewati komplek perumahan yang nampak tak berpenghuni dan tak terurus, kemudian menyusuri perkampungan dengan jalan yang masih bebatuan besar-besar, serta kontur jalan yang menurun curam. Dengan penuh kehati-hatian kami menuruni jalanan, karena nampak licin bekas hujan semalam.

Akhirnya sampai juga di TPI, bu Dessy udah tanya- tanya penjual bubur ayam. Ibarat panel BBM di kendaraan, mungkin yang dialami bu Dessy ini sudah diposisi "E" kali, khawatir mogok di jalan kalau gak segera diisi (maaf kalau salah duga ya bu). Sayangnya di situ gak ada tukang bubur, jadi ditawarkan di warung gorengan langganan bu Evi Litawati yang khas dengan sambel dadak surawungnya. Aneka gorengan, lontong, dicampur sambel dadaknya, serta seduhan teh manis, mampu menghilangkan rasa lelah. Peristiwa ini mengingatkan sekitar 2 bulan yang lalu, saat nikmati sambel dadak bersama pak Munawar dan bu Evi Litawati. Tak lama setelah itu, mereka berdua dimutasi ke dekat home base masing-masing, bu Evi Litawati dimutasi ke Bekasi Barat, sedangkan pak Munawar dimutasi ke Serang. Akankah sambel dadak kali ini pun memberi efek yang sama? Mengembalikan diantara kami ke dekat home base masing-masing. Semoga.. aamiin.



Sardana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...