Senin, 03 November 2014

Hikmah dari Peristiwa Hijrah



Dari deretan perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah SAW, ada satu peristiwa yang sangat spesial, dan hal ini sangat membekas di benak saya. Peristiwa ini adalah salah satu momen terpenting dalam hidup Rasulullah SAW. Bahkan merupakan salah satu momen yang paling penting dalam perkembangan penyebaran ajaran yang Rasulullah bawa. Momen ini adalah solusi dan jalan keluar dari kesulitan, penderitaan, dan bahkan siksaan yang Rasulullah dan para sahabat rasakan. Momen ini juga adalah titik balik kemenangan perjuangan Rasulullah dan umat Islam. Momen ini adalah Hijrah.
Hijrah bukan hanya perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam penyebaran agama dari Mekkah ke Madinah, pada tahun 622 Masehi, namun juga digambarkan dalam Al Qur’an dan Hadits sebagai sebuah perjuangan dan perubahan dengan ganjaran surga dari Allah SWT.

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقاً حَسَناً وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ لَيُدْخِلَنَّهُم مُّدْخَلاً يَرْضَوْنَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌ

“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (syurga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.” [QS. Al Hajj (22): 58 – 59].

Hijrah merupakan peristiwa besar dalam sejarah Islam. Hijrah menjadi gambaran sebuah pengorbanan untuk memperoleh perubahan dan kemenangan dalam hidup. Tidak mungkin ada kemenangan bila tidak diiringi dengan pengorbanan. Hal tersebut yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.  Hijrah besar yang dilaksanakan dalam sejarah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah, walaupun bukanlah hijrah yang pertama, menjadi momen yang sangat penting karena setelah hijrah tersebut perkembangan penyebaran Islam mengalami banyak perkembangan. Dan Islam menjadi sebuah kekuatan negara dan pemerintahan yang menguasai 2/3 dunia.

Perjalanan hijrah secara keseluruhan juga bermakna sebagai sebuah perubahan. Perubahan ini terlihat dari keadaan sebelum dan sesudah hijrah. Hijrah membawa umat muslim dari tatanan yang tidak baik atau tidak kondusif ke arah tatanan yang baik dan Islami. Tatanan itu dapat mencakup berbagai aspek dan dimensi, mulai dari sosial, ekonomi, hokum, politik dan juga perilaku. Perubahan juga terlihat dari sisi perjuangan yang membawa kepada kemenangan penyebaran ajaran Islam dengan cara dakwah atau militer.

Setelah Rasulullah SAW berdakwah lebih dari 13 tahun di Mekah, akhirnya Rasulullah SAW, para sahabat, kaum muslimin hijrah ke Madina. Rasulullah SAW dan kaum muslimin mengalami banyak sekali kesulitan, ancaman, siksaan, boikot, sampai kepada pembunuhan saat berdakwah dari kaum Quraisy di Mekah. Seperti siksaan yang dilakukan kepada Ammar bin Yasir beserta ayah dan ibunya. Ibu Ammar, Sumayyah yang merupakan syuhada pertama dalam sejarah Islam, disiksa dan dibunuh dihadapan Ammar dan ayahnya. Lalu, boikot yang dilakukan kepada semua pengikut Rasulullah SAW. Tidak ada yang diperbolehkan memberikan atau bahkan menjual pasokan makanan kepada kaum muslimin. Sehingga mereka, khususnya para wanita dan bayi mengerang kelaparan. Bahkan mereka terpaksa memakan dedaunan dan kulit binatang untuk mengganjal perutnya. Penyiksaan dan pembunuhan kepada kaum muslimin dilakukan sangat rutin oleh kaum Quraisy. Kerasnya siksaan juga dialami oleh sahabat Rasulullah SAW yang mulia Bilal bin Rabah RA. Tidak hanya para sahabat dan kaum muslimin lainnya, Rasulullah SAW pun tak luput dari siksaan, bahkan percobaan pembunuhan. Di tengah tekanan dan siksaan yang luar biasa dari kaum Quraisy Mekah, Rasulullah SAW juga mengalami kesedihan yang luar biasa dengan wafatnya paman beliau Abu Thalib, yang senantiasa menjadi pelindung dan pengasuh beliau dengan penuh kasih sayang sejak beliau kecil. Ditambah lagi meninggalnya istri beliau tercinta Khadijah RA yang setia mendampingi serta mendukung dakwah dan perjuangan Rasulullah SAW. Sampai akhirnya datang persetujuan dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin untuk berhijrah ke Madinah Al Munawarah, untuk memulai langkah baru menuju keberhasilan dimasa mendatang.

Perjalanan hijrah Rasulullah ke Madinah memiliki makna yang kuat dan sangat mendalam. Imam Nawawi dalam kitabnya yang terkenal “Riyadhus Shalihin”  mengungkapkan ada macam hijrah secara arti dan makna:
1.    Hijrah dari sebuah tempat ke tempat yang lain.
2.    Hijrah dari satu perbuatan ke perbuatan yang lain.
3.    Hijrah dari pelaku maksiat.

Lebih dari makna di atas, peristiwa dan perjalanan hijrah Rasulullah SAW adalah salah satu warisan terbesar yang Nabi kita tinggalkan kepada kita. Selain perjuangan hijrah Rasulullah membawa perubahan dan kemenangan buat kaum muslimin, banyak sekali hikmah dari perjuangan hijrah Rasulullah SAW dan kaum muslimin yang apabila kita cermati adalah merupakan sebuah “formula” yang dapat kita jadikan pedoman dalam kehidupan untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Di bawah ini adalah pelajaran dan hikmah dari perjuangan hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat yang dapat kita jadikan pedoman, bersumberl dari buku Sirah Nabawiyah “Ar-Rahiq Al-Makhtum”, buku riwayat hidup Rasulullah SAW yang mendapatkan juara pertama kompetisi Sirah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri .

1)    Kemantapan Iman Rasulullah dan para sahabat.

Ketika turun perintah hijrah dari Allah SAW lewat Rasulullah, tidak ada kaum muslimin yang menentang dan mempertanyakan perintah ini. Mereka dengan beberapa grup dan rombongan berangkat hijrah ke Madinah. Padahal perjalanan hijrah tidaklah mudah buat kaum muslimin. Selain beratnya medan, mereka juga diancam untuk di buru dan di bunuh oleh kaum Quraisi. Mereka pun rela meninggalkan rumah dan semua harta benda di Mekkah.  

Namun Rasulullah SAW dan semua kaum muslimin tidak takut sedikitpun. Mereka bahkan dengan gagah berani meninggalkan semua harta benda untuk pergi menjalani hijrah menembus ganasnya padang pasir di bawah terik matahari yang panas. Hal ini adalah bukti kekuatan dan kemantapan iman yang dimiliki para sahabat dan kaum muslimin kepada Allah SWT dan RasulNya. Kekuatan dan kemantapan iman adalah merupakan landasan perjuangan, motivasi, dan kunci keberhasilan perjuangan hijrah. Perjuangan dan pengorbanan kaum muslimin saat melakukan perjalanan hijrah merupakan wujud ketaatan kepada Allah dan RasulNya, dengan hadiah yang sangat besar dari Allah, yaitu surga.

Perjuangan kaum muslimin didasari oleh kekuatan iman telah menghasilkan sebuah kekuatan yang energi yang luar biasa besarnya. Keimanan yang muncul kepada Allah dan RasulNya menghasilkan sebuah motivasi yang besar, yang memberikan dorongan yang sangat luar biasa bagi kaum muslimin untuk berjuangan.  

2)    Memiliki tujuan yang jelas.

Tujuan dan target dari hijrah sangat jelas dan spesifik. Rasulullah SAW sudah sudah secara jelas menentukan kota Madinah sebagai tujuan hijrah. Bahkan, hijrah kecil yang dilakukan beberapa kaum muslimin sebelumnya juga jelas dan spesifik menentukan kota Habasha.

Rasulullah SAW menentukan kota tujuan hijrah dengan perhitungan yang matang dan mempertimbangkan segala aspek seperti suasana yang kondusif, penyebaran dakwah yang lebih luas, kesejahteraan yang lebih baik buat kaum muslimin, dan lain sebagainya. Karena tidak hanya kebebasan untuk menjalan syariat Islam saja yang diharapkan dapat terjadi di tempat yang baru, namun juga keleluasaan untuk membangun pemerintahan, dan kekuatan militer.

Dan yang terpenting dalam proses menentukan tempat tujuan hijrah adalah tetap mengingat tujuan yang paling utama, yaitu akhirat. Proses penentuan tujuan hijrah yang bersifat dunia tidak pernah lepas tujuan utama Rasulullah dan kaum muslimin yaitu berusaha untuk mencapai tujuan akhirat. Bahkan dengan melakukan hijrah ikhlas kerena Allah dan RasulNya saja, tujuan akhirat akan terpenuhi. Dan dalam segala hal Rasulullah juga selalu mencontohkan bahwa tujuan dunia harus selalu sejalan dengan tujuan akhirat sebagai tujuan utama kita umat Islam.

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. An-Nisaa (4): 100].

3)    Perencanaan dan strategi yang matang dan handal.

Ini adalah pelajaran penting yang diajarkan dan dicontohkan oleh idola saya, pemimpin kita umat Islam sedunia, Rasulullah SAW. Walaupun beliau adalah seorang Nabi, manusia yang pemintaannya selalu didengar oleh Allah, namun beliau selalu melakukan usahanya yang terbaik dan maksimal sebagai manusia dengan selalu membuat rencana dan strategi yang matang dan handal.

Makna hadits diatas adalah lakukan usaha dengan maksimal sebelum bertawakal kepada Allah.  Perencanaan matang oleh Rasulullah SAW yang dilakukan pada proses perjalanan hijrah dengan usaha dengan usaha yang total dan maksimal, dan tidak hanya berserah diri kepada Allah. Perencanaan, tahapan-tahapan, dan pembagian tugas pun didiskusikan dengan para sahabat sebelum pelaksanaan.
o   Membagi kelompok keberangkatan hijrah ke Madinah, yang dimulai dengan keberangkatan 70 keluarga terlebih dahulu.
o   Memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidur ditempat tidurnya, dan dengan selimut yang biasa digunakan Rasulullah untuk mengelabui kaum Quraisy yang berencana untuk membunuh Rasulullah SAW di tempat tidurnya.
o   Memilih rute memutar, yang jarang dilewati orang, untuk mengelabui kaum Quraisy yang melakukan pengejaran.
o   Menyewa penunjuk jalan yang ahli bernama Abdullah bin Uraiqith untuk membimbing Rasulullah dan Abu Bakar sampai ke Madinah, dengan menempuh jalan yang sangat jarang ditempuh orang.
o   Tak hanya Rasulullah, Abu Bakar yang diminta untuk menemani Rasulullah melakukan perjalanan  hijrah pun memikirkan strategi, dengan meyiapkan 2 ekor unta sejak 3,5 bulan sebelum perjalanan hijrah mereka dengan persiapan khusus, mulai dari makanan, minuman, perawatan khusus.
o   Abu Bakar juga memerintahkan anaknya Abdullah untuk menyuplai makanan ke gua dengan membawa domba. Domba yang dibawa bertujuan untuk membawa perbekalan makanan, sekaligus susunya dapat diperah sampai ditujuan, dan jejak domba akan menghilangkan jejak kakinya sehingga tidak diketahui arah tujuan Abdullah.
o   Bahkan Rasulullah juga memikirkan nasib kaum Muhajirin (yang melakukan hijrah) untuk dipasangkan sebagai saudara kaum Anshar (penduduk Madinah) untuk mendukung dan menjamin kehidupannya di Madinah sampai bisa mandiri.

4)    Melakukan aksi total dan maksimal untuk mencapai target dan tujuan.

Ketika tujuan dan rencana sudah ditentukan. Selanjutnya adalah menjalankan dan berusaha secara maksimal mencapai tujuan dan mendapatkan kesuksesan. Dan kembali, perjuangan yang total dan maksimal ditunjukkan oleh Rasulullah dan kaum muhajirin. Perjalanan hijrah yang berat dengan resiko kematian pun dijalani dengan sepenuh hati.
o   Sebelum berangkat, Ali bin Abi Thalib rela untuk menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya untuk mengelabui kaum Quraisy yang hendak membunuh Rasulullah. Ali rela menggantikan posisi Rasulullah walaupun resiko Ali dibunuh saat itu pun ada.  
o   Perjuangan juga ditunjukkan Abu Bakar yang dengan setia menemai Rasulullah dalam perjalanan hijrah. Abu Bakar bahkan rela tubuhnya digigit binatang berbisa, dan tidak bersuara sedikitpun karena takut membangunkan Rasulullah yang tidur di pangkuannya. Karena menahan rasa sakit, Abu Bakar sampai meneteskan air mata, yang akhirnya jatuh membasahi wajah Rasulullah.
o   Perjalanan padang pasir yang ganas panjang dan melelahkan, di bawah terik matahari yang sangat menyengat, dan dalam kejaran kaun Quraisy yang berniat menangkap Rasulullah dengan imbalan 100 ekor unta.
o   Pengorbanan tidak hanya dilakukan oleh Rasulullah dan kaum muslimin yang melakukan hijrah, Asma putri Abu Bakar pun harus merasakan kerasnya perjuangan hijrah walau dari Mekkah. Pekerjaan yang penuh resiko karena melindungi kepergian Rasulullah dan Abu Bakar. Asma juga melindungi nama baik Abu Bakar di depan ayah Abu Bakar karena Abu Bakar tidak meninggalkan uang sepeserpun untuk Asma dan Aisyah.
o   Lalu untuk menghapus bekas-bekas jejak kaki Asma ini, Abu Bakar memerintahkan penggembala kambingnya, Abdullah bin Fahirah agar gembalaan kambing-kambingnya setiap hari melewati jalan yang biasa dilalui oleh Asma, seakan-akan memang dia menggemabla dan tidak ada satupun yang meragukannya.

Sikap pantang menyerah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dan kaum Muslimin dalam perjuangan mengembangkan dan membela perjuangan pengembangan Islam saat itu. Selama 13 tahun Rasullah bersabar dan pantang menyerah atas segala kesulitan, penderitaan, dan siksaan dari kaum Quraisy di saat berdakwah di Mekkah. Sikap pantang menyerah juga ditunjukkan Rasulullah dan para sahabat saat proses hijrah. Beratnya perjalanan hijrah, ditambah lagi dilakukan dengan kejaran kaum Qurasy yang berusaha untuk menangkap hidup atau mati sama sekali tidak menyurutkan langkah Rasulullah dan para sahabat.

5)    Selalu berdoa kepada Allah.

Walaupun Rasulullah yakin akan perlindungan yang di berikan Allah SWT kepadanya dan kaum Muslimin, namun Rasulullah tetap tiada henti berdoa dan menyebut nama Allah. Beliau SAW tiada henti selama perjalanan membaca Al Quran. Hal ini dilakukan semata agar Allah senantiasa memudahkan dan melindung Rasulullah dan kaum Muhajirin sampai ketujuan.
Saat Abu Bakar disengat binatang berbisa saat berusaha untuk menutup lobang dengan kakinya, Rasulullah dengan memohon pertolongan Allah pun mengobati Abu Bakar dengan meludah kecil ke arah bagian bekas disengat sampai rasa sakitnya hilang sama sekali.
Rasulullah juga yang secara khusus memohon perlindungan kepada Allah saat bersembunyi di gua Tsur, yang hampir saja diketahui oleh para pemburu dari kaum Quraisy. Saking dekatnya para pemburu itu dengan tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar, sampai-sampai Abu Bakar berkata “Wahai Rasulullah, andai kata sebagian mereka menoleh ke bawah pasti mereka dapat melihat kita. Rasulullah lalu berkata “Diam lah wahai Abu Bakar! Kita berdua tapi yang ketiga adalah Allah”.

6)    Tetap memperbanyak amalan.

Bahkan saat melakukan perjalanan yang berat dan dibawah kejaran para pemburu hadiah 100 ekor unta, pada kesempatan yang tepat Rasulullah tetap melakukan dakwah menyebarkan ajaran Islam. Ada 4 sampai 5 orang yang Islam saat perjalanan hijrah Rasulullah ke Madinah.

7)    Semua yang dilakukan membutuhkan pengetahuan yang tepat.

Pengetahuan adalah salah satu kepribadian yang sangat penting yang dimiliki oleh seorang muslim. Bahkan Rasulullah SAW mewajibkan untuk semua  Muslim untuk selalu menuntut ilmu.

“Menuntut ilmu adalah kewajiban semua Muslim.” [HR. Ibnu Majah: 224].

Semua aksi dan perencanaan yang dilakukan Rasulullah tidak lepas dari pengetahuan yang dimiliki beliau. Dengan ilmu dan pengetahuan, Rasulullah dan para sahabat dapat melakukan usaha dengan perencanaan yang matang dan cara yang maksimal. Diantaranya adalah pengetahuan tentang target atau tujuan hijrah (yaitu kota Madinah), menentukan tahapan migrasi, rute, lokasi singgah, pemilihan orang yang terlibat langsung, dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan, efektifitas dalam bertindak pun dapat dimiliki.
Begitu sampai di Madinah pun langsung mendirikan masjid. Masjid yang pertama kali dibangun adalah masjid Quba. Pembangunan masjid di Madinah oleh Rasulullah selain untuk fungsi utamanya yaitu untuk selalu mengingat dan menjalankan ibadah kepada Allah, pembangunan masjid juga mengandung pelajaran, salah satunya, adalah untuk selalu belajar dan menuntut ilmu yang dilakukan di masjid.

8)    Pengendalian diri dan memerangi hawa nafsu.

Rasulullah, orang yang paling mulia, mengajarkan sebuah kepribadian yang sangat penting dan dibutuhkan dalam perjuangan. Kepribadian ini adalah salah satu karakter beliau, dan merupakan ajaran beliau yang wajib diamalkan oleh umat muslim. Yaitu mengendalikan diri dan memerangi hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia. Bahkan Rasulullah mencontohkannya sendiri atas siksaan yang menimpa beliau saat berdakwah di Mekkah. Pukulan, lemparan batu, hinaan, dan cacimaki yang menimpa dirinya diterima dengan sabar. Bahkan Rasulullah menolak tawaran malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung untuk meratakan menduduk Thaif yang telah menghina dan menyiksa Rasulullah, sampai sandal yang Rasulullah pakai bersimbah darah.

Begitu pun saat perjalanan hijrah. Sikap sabar Rasulullah ditunjukkan kepada Suraqah bin Malik, salah seseorang Quraisy yang memburu Rasulullah SAW dan Abu Bakar untuk dibawa kembali ke Mekkah hidup atau mati dengan imbalan 100 ekor unta dari kaum Quraisy Mekkah. Namun dengan bantuan dan perlindungan Allah, beberapa kejadian saat pengejaran membuat Suraqah menyadari bahwa apa yang dibawa Rasulullah SAW akan mendapat kemenangan. Akhirnya Suraqah meminta maaf, menawarkan perbekalan, dan meminta jaminan perlindungan dari Rasulullah. Rasulullah yang selalu memiliki sikap sabar pun memaafkan Suraqah dan setujui permintaannya untuk memberikan perlindungan. Padahal bisa saja Rasulullah SAW melepaskan amarah kepada Suraqah orang yang berusaha untuk membunuhnya.

Hikmah yang terkandung dalam perjalanan hijrah Rasulullah dan para sahabat, seperti yang baru saja kita pelajari diatas, menampilkan empat elemen yang dibutuhkan untuk terciptanya sebuah formula kesuksesan. Terdapat elemen Spritual dan Keimanan pada hikmah nomer 1 diatas, elemen Cara Pencapaian pada nomer 2, 3, dan 4 diatas, elemen Penguat dan Percepatan terdapat pada hikmah nomer 5 dan 6, serta elemen Kepribadian terdapat pada hikmah nomer 7 dan 8.


Sardana

Sumber:  http://www.hijrahcoach.co.id/articles/formula-hijrah/103-warisan-rasulullah-saw2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...