Kamis, 18 Februari 2016

Gadobangkong, Stasiun Kereta dan Balai Diklat Keuangan

Selama lebih dari 20 tahun bekerja di Kementerian Keuangan baru sekali ini diberi kesempatan mengikuti diklat di Balai Diklat Keuangan Cimahi. Nama diklatnya Penyamaan Materi. Sebuah pengalaman sekali... yang penuh sensasi.

Dalam undangan diklat itu ditulis bahwa peserta tidak boleh membawa kendaraan. Sebagai peserta yang taat, maka saat berangkat menggunakan angkutan kota. Sebenarnya jarak dari rumah ke lokasi diklat sekitar 25 km. Namun bila menggunakan angkot harus bergonta-ganti sebanyak 5 jurusan. Dari rumah naik jurusan pasar Kordon Buah Batu. Terus ganti jurusan Ciwastra-Cicaheum turun di Samsat Sukarno Hatta. Nyambung lagi angkot jurusan Luewipanjang. Ganti lagi jurusan Cimahi, terakhir naik jurusan Padalarang.
Alhamdulillah, hari itu begitu menikmati angkutan kota yang panas, kadang sesak penumpang, jalanan yang macet, dan tentunya lama. Maklum Bandung bro, macet mah biasa. Akhirnya sampai juga di Balai Diklat Keuangan Cimahi, yang alamat lengkapnya di Jalan Raya Gadobangkong No 111 Cimahi Bandung.

Namun setelah dipikir-pikir kalau pulangnya juga harus naik angkot lagi, alangkah lelah dan lamanya. Maka pagi di hari kedua diklat lakukan survey alternatif angkutan untuk pulang. Tak jauh dari Balai Diklat terdapat stasiun kereta api yang namanya Gadobangkong. Stasiun Gadobangkong (GK) merupakan stasiun kereta api kecil yang berada di Gadobangkong, kecamatan Ngamprah, kab. Bandung Barat. Ketinggian stasiun ini adalah 713 m. Letak stasiun ini berada tidak jauh dari Jalan Raya Gadobangkong Cimahi - Padalarang. Stasiun ini tidak mempunyai kendali sinyal, sebab kendali sinyal berada di Stasiun Padalarang. Operator stasiun kelas 3 ini adalah Daerah Operasi II Bandung.

Setelah tahu jadwal kedatangan & keberangkatan kereta lokal Bandung di Stasiun Gadobangkong. Akhirnya berketetapan hati bahwa usai diklat nanti  pulangnya akan menggunakan KRD Padalarang-Cicalengka turun di Stasiun Kiaracondong. Ooii diklat belum mulai udah mikirin pulang.. aneh ya. Tapi gak apa-apa, karena ini bagian dari penyemangat diklat.

Singkat cerita, hari ini kegiatan diklat sudah selesai. Sesuai rencana, pulang diklat pake kereta lokal. Harga tiket dari St. Gadobangkong ke St. Kiaracondong Rp4.000,00. Setara ongkos angkot jarak sedang. Jauh lebih ekonomis. Namun meski harga tiket yang ekonomis, ternyata kenyamanan di KRD jauh lebih nyaman dibandingkan angkot. Kabin ber-AC, bersih, tanpa pengamen, dan bebas penjual asongan. Plus saat itu bukan jam pulang kantor, jadi kereta begitu lengang, banyak kursi yang kosong. 
Waktu tempuhnya pun jauh lebih hemat, saat berangkat butuh waktu 3 jam. Saat pulang hanya butuh waktu tak lebih dari 2 jam plus naik 2 angkot ke rumah.

Itulah petualangan saat diklat di Cimahi, sungguh pengalaman sekali yang penuh sensasi..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...