Rabu, 10 April 2013

Menyesal beramal baik.....


Pada suatu saat Nabi Muhammad SAW didatangi oleh istri seorang sahabat yang baru saja meninggal dunia. Ia terlihat gundah gulana dan Rasul pun menanyakan hal apa yang membuat ia bingung.
Dan istri sahabat itu kemudian menceritakan penggalan-penggalan ucapan suaminya saat sakaratul maut.
"Ya Rasul, ia mengucapkan, Seandainya lebih panjang (laitaha thawilah)...., Seandainya lebih panjang...Seandainya lebih panjang..., kemudian terdiam.
Tak lama kemudian suamiku berucap lagi, Seandainya yang baru (laitaha jadidah)... Seandainya yang baru..., kemudian terdiam lagi. Tak lama berucap lagi, Seandainya semuanya (laitaha kamilah)...seandainya semuanya...," jelas wanita itu.





"Jangan resah, akan aku jelaskan maksud dari kata-kata suamimu," jawab Rasulullah. Lalu Rasulullah menjelaskan.
Kalimat pertama, saat suaminya mengatakan seandainya lebih panjang, itu bermula saat suamimu pada suatu subuh sedang berjalan menuju masjid, ia mendapati seorang tua yang buta sedang berjalan tertatih-tatih menuju masjid.
Melihat orang tua yang buta itu hatinya tersentuh, kemudian dengan sabar ia menuntun orang tua itu sampai ke masjid untuk shalat subuh berjamaah. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat ia sakaratul maut.
Karena begitu besarnya ganjaran itu, maka ia berucap, "Seandainya lebih panjang... seandainya lebih panjang...,” Maksudnya, andaikata ia membimbing si buta itu lebih panjang lagi untuk berjalan, pasti pahalanya akan lebih besar pula.

Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan penjelasannya.
Untuk yang kedua, suamimu mengucapkan "seandainya yang baru."
Ia mengucapkan itu karena ia teringat dengan perbuatannya pada suatu hari sat pulang dari pasar untuk membeli baju baru, cuaca sangat dingin menusuk, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil kedinginan. Menyaksikan lelaki tua itu kedinginan, maka suamimu memberikan salah satu bajunya yang lama, dan membawa pulang yang baru.  
Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat sakaratul maut. Karena begitu indahnya dengan yang dia lihat, ia berucap,"Seandainya yang baru...seandainya yang baru..." Maksudnya, andaikata ia memberikan baju yang baru untuk lelaki tua itu, pasti pahalanya akan lebih besar pula.

Rasul kembali menjelaskan, suatu hari sepulang dari bekerja, suamimu itu merasakan lapar dan dahaga. Lalu ia membuka sepotong roti yang telah disiapkan istrinya. Namun saat ia hendak makan, terlihat seorang pengemis yang berpakaian lusuh dan wajahnya pun terlihat lesu. Pengemis itu tampak sangat kelaparan.
Sebenarnya, suamimu juga merasakan lapar yang sangat, hanya saja ia merasa iba dengan pengemis itu. Akhirnya dibagi dualah makanan yang hendak ia santap itu bersama si pengemis.
Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat ia sakaratul maut. Karena begitu indahnya ganjaran yang ia terima karena membagi dua jatah makanan itu, maka ia berucap," Seandainya semuanya...seandainya semuanya..." Maksudnya, andaikata ia memberikan semua roti yang ada di tangannya ke pengemis itu, pasti pahalanya akan lebih besar pula.
Setelah mendengar penjelasan panjang dari Nabi Muhammad itu, maka hilanglah kegelisahan hati sang istri sahabat.
Ia bergembira karena ternyata suaminya banyak mendapat kabar gembira saat menghadapi sakaratul maut.
Maksimal Amal Kebaikan Kita
Memang penyesalan selalu datang di belakang, maka ketika ada kesempatan untuk melakukan amal kebaikan segeralah respon kesempatan itu dengan amal nyata secara maksimal. Jangan membatasi amal apalagi menundanya, karena kesempatan tidak bisa hadir setiap saat. Kalaupun memang kita sulit mendapatkan kesempatan untuk beramal, buat sendiri kesempatan itu. Agar kita terus bisa beramal baik.  Ya... karena hanya amal kebaikan saja kelak yang akan menemani kita di saat kita meninggal. 
Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, hanya karena amal baik yang sangat sedikit. Amiin.. 
Sardana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amnesti Pajak Berakhir, Objek Baru Lahir

Hiruk pikuk pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama periode Juli 2016 sampai dengan Maret 2017 tel...